Johnson & Johnson diam-diam menutup satu-satunya pabrik vaksin covid-19 mereka yang berada di Leiden, Belanda pada akhir 2021 lalu. Informasi itu disampaikan New York Times dengan mengutip orang yang mengetahui benar keputusan tersebut.
Menurut laporan New York Times, Johnson & Johnson malah memanfaatkan pabrik itu untuk membuat vaksin eksperimental. Vaksin itu disebut berpotensi lebih menguntungkan dan bisa melindungi dari virus.
New York Times menyebut penutupan pabrik Leiden itu dapat mengurangi pasokan vaksin J&J sampai ratusan juta dosis. Sementara itu mengutip Reuters, Selasa (8/2), penghentian itu bersifat sementara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menurut laporan itu, pabrik Leiden akan mulai membuat vaksin lagi setelah beberapa bulan. Surat kabar itu menambahkan tidak jelas apakah jeda itu berdampak pada pasokan vaksin atau tidak.
Johnson & Johnson yang dimintai komentarnya atas kabar itu sampai sekarang belum memberikan responsnya. Johnson & Johnson bulan lalu memperkirakan nilai penjualan vaksin covid-19 mereka bisa tembus US$3,5 miliar pada tahun ini, melonjak 46 persen dibanding tahun lalu.
Perkiraan itu lebih optimis dibanding penjualan tahun ini yang sebesar US$2,39 miliar. Penjualan tahun ini meleset dari target mereka yang sebesar US$2,5 miliar.
(reuters/agt)