Women20 Indonesia akan membawa isu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga marginalisasi perempuan dalam konferensi tingkat tinggi W20 yang bakal digelar Juli mendatang.
Co-chair Women20 Indonesia, Dian Siswarini, mengatakan bahwa mereka fokus ke UMKM sebab sektor ini menjadi pilar utama dalam mendukung ketangguhan ekonomi Indonesia saat pandemi Covid-19.
"Jadi UMKM ini sangat penting menjadi fokus. Dalam Women20, tentu yang ingin kita support UMKM yang dimiliki perempuan," ujar Dian dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/20).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soalUMKM, ia juga menyoroti isu marginalisasi perempuan. Menurutnya, isu ini merupakan hal baru dalam pembahasan Women20.
Ia ingin menghilangkan kerentanan, meningkatkan ketahanan perempuan di pedesaan juga di wilayah yang tertinggal dan terpencil, serta penyandang disabilitas.
Menurut Dian, isu itu sangat penting untuk memberikan dampak bagi perempuan yang tinggal di daerah terpencil mengingat masih ada ketimpangan infrastruktur dasar.
Ia lalu memberi contoh telekomunikasi belum menjangkau keseluruhan wilayah-wilayah terpencil.
"Jika ada ketimpangan seperti itu, impact terhadap perempuan menjadi jauh lebih negatif, sehingga kami ingin membawa agenda ini ke W20," ucapnya.
Dian juga menuturkan dua isu lain yang menjadi fokus Women20, yakni diskriminasi dan kesetaraan gender, juga kesehatan. Bagi dia, meski soal diskriminasi dan kesetaraan kerap digaungkan, tapi dua hal ini masih menjadi persoalan.
Women20 merupakan engagement group yang membentuk jaringan pemberdayaan perempuan guna mendorong komitmen G20 untuk mengadoposi isu perempuan.
Tujuan Women20 sendiri yakni untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai bagian integral dari proses G20.
Women20 akan digelar secara hibrid di Batu Malang, Likupang, Banjarmasin, dan Manokwari. Pertemuan puncak W20 akan diadakan pada tanggal 27 hingga 29 Juli 2022 di Danau Toba, Sumatera Utara.
(isa/has)