Demo dan aksi mogok sopir truk di Kanada sejak beberapa waktu lalu menyebabkan penyeberangan perbatasan di Michigan, Dakota Utara, dan Montana tertutup. Demo ini dilakukan untuk memprotes pembatasan kegiatan yang diterapkan negara itu selama pandemi Covid-19.
Sudah dua pekan truk menutupi ibu kota Kanada, Ottawa. Dalam beberapa hari terakhir, para demonstran menempatkan truk mereka di perbatasan penting Kanada dan Amerika Serikat.
Blokade ini memperlambat pengiriman barang dan masalah produksi di sejumlah pabrik mobil di perbatasan. Ford, General Motors, dan Stellantis telah mengumumkan masalah produksi akibat blokade ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain perbatasan, bandara di Ottawa juga terkena imbas demo ini.
Otoritas Bandara Internasional Ottawa dalam sebuah pernyataan mengatakan, sekitar 60 sampai 70 kendaraan berupaya mengganggu lalu lintas bandara pada Kamis (10/2). Kendaraan ini memenuhi terminal kedatangan dan keberangkatan bandara, dikutip dari CNN.
Beberapa video di media sosial juga menunjukkan beberapa kendaraan terlihat berputar di dekat jalan menuju bandara, membawa bendera Kanada dan membunyikan klakson.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Kanada pada Kamis (10/2) mengumumkan akan mengirimkan beberapa pasukan keamanan.
"Rencananya adalah memastikan polisi memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan," kata Menteri Keamanan Publik Kanada, Marco Mendicino, sebagaimana dilansir CNN.
"Prioritas utama kami adalah untuk memastikan blokade ilegal ini berakhir."
Protes ini dimulai saat beberapa pengemudi truk tak setuju akan aturan baru Kanada terkait pembatasan Covid-19.
Dalam aturan ini, pengemudi harus mendapatkan vaksinasi lengkap untuk bisa melewati perbatasan Kanada-AS. Bila tidak, mereka harus menjalani karantina selama dua pekan.
'Konvoi Kebebasan' ini akhirnya menarik masyarakat lain yang menolak pembatasan Covid-19, seperti wajib masker, penguncian (lockdown), dan pembatasan pertemuan.
"Saya ingin seluruh mandat ini dicabut, dan saya tak akan pergi sampai seluruh mandat ini dicabut. Jadi saya di sini untuk waktu lama," kata Dylan Friesen, seorang protestan di Ottawa, kepada CNN, Rabu (9/2).
"Mereka bisa mengusir kami, tapi kami tak akan pergi."
Sementara itu, kepolisian Ottawa menyampaikan dalam situs resmi mereka, sebanyak 25 penangkapan dilakukan sejak protes ini dimulai. Lebih dari 1.500 tiket juga dikeluarkan terkait masalah kemacetan, kebisingan, dan pelanggaran lain.
Menurut Wali Kota Windsor, Drew Dilkens, penyelesaian masalah ini cukup rumit. Mengusir sopir truk dengan paksa dapat menimbulkan masalah yang lebih parah.
"Ini sangat membuat frustrasi karena warga hanya ingin kami masuk dan mengusir semua orang, dan ada ancaman kekerasan yang nyata di sini. Kami telah melihat pendemo keluar dengan tire iron saat polisi berusaha menderek mobil," katanya.
Selain itu, pihak kepolisian juga berusaha bernegosiasi dengan pendemo.