AS Berencana Tawarkan Pinjaman US$1 M kepada Ukraina

Amerika Serikat berencana menawarkan US$1 miliar atau Rp14,3 triliun dalam bentuk jaminan kredit untuk Ukraina. Pinjaman ini disebut sebagai dukungan ekonomi untuk Ukraina yang tengah menghadapi ancaman invasi Rusia.

"Sebagai bagian dari dukungan ekonomi makro tambahan yang kami jajaki untuk membantu ekonomi Ukraina di tengah tekanan akibat pembangunan militer Rusia," kata seorang pejabat Gedung Putih, dikutip dari CNN.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pinjaman tersebut sedang dipertimbangkan, kata sumber dalam pengarahan tersebut.

Sebelumnya, Ukraina telah meminta jaminan pinjaman tersebut dan dukungan keuangan lainnya dari Amerika Serikat dan sekutunya karena kekhawatiran terhadap perang dengan Rusia. Ancaman invasi ini berdampak negatif terhadap ekonomi Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, mengatakan kepada CNN bahwa dia tidak dapat mengkonfirmasi angka, tetapi bantuan keuangan makro AS ke Ukraina dibahas selama panggilan Blinken-Kuleba. Dia mengatakan diskusi tentang bantuan sedang berlangsung.

"Telepon lagi dengan @SecBlinken. Kami terus secara aktif mengoordinasikan upaya untuk melindungi Ukraina. Terima kasih kepada AS atas keputusannya untuk memberikan bantuan keuangan makro kepada Ukraina," cuit Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Dikutip dari AFP, Ukraina adalah salah satu negara termiskin di Eropa.

Selain bantuan ekonomi dan kemanusiaan, Amerika Serikat telah memberi Ukraina bantuan keamanan sebesar $650 juta selama setahun terakhir.

Negara-negara G7 juga telah memperingatkan Moskow bahwa mereka siap untuk menjatuhkan sanksi yang akan berdampak besar dan langsung pada ekonomi Rusia, jika Rusia melanjutkan agresi militer terhadap Ukraina.