Penutur Terakhir Bahasa Indian Yamana di Chile Wafat

Cristina Calderon, penutur terakhir bahasa Indian Yamana meninggal dunia di umur 93 pada Rabu (16/2). Ia merupakan orang terakhir yang mampu berbicara dengan bahasa asli dari ujung selatan Amerika Selatan itu.

Kabar kematian Calderon disampaikan langsung oleh sang anak, Lidia Gonzalez, melalui akun Twitter miliknya.

"Bersamanya, bagian penting dari memori budaya orang-orang kita hilang," tulis Gonzales seperti dikutip CNN, Sabtu (19/2) waktu Amerika Serikat.

Calderon tinggal di sebuah rumah sederhana dan mencari nafkah dengan menjual kaus kaki rajutan di kota Villa Ukika, Chile. Kota tersebut dibangun oleh orang-orang Yagan di pinggiran Puerto Williams.

Ia menguasai bahasa Yamana dari suku Yagan, setelah kematian saudara perempuannya pada 2003 silam. Semasa hidupnya, Calderon bekerja untuk menyimpan pengetahuannya dengan membuat kamus bahasa Yamana dengan terjemahan ke bahasa Spanyol.

Sang anak mengatakan bahwa kamus tersebut membuka harapan bagi masyarakat untuk melestarikan bahasa asli suku Yagan.

"Meskipun dengan kepergiannya banyak pengetahuan empiris yang sangat berharga hilang dalam hal linguistik, kemungkinan menyelamatkan dan sistematisasi bahasa tetap terbuka," sambungnya.

Sejatinya saat ini masih ada beberapa masyarakat Yagan yang tersisa. Namun, kelompok tersebut dari generasi ke generasi berhenti mempelajari bahasa Yamana karena terlalu sulit untuk menentukan asal kata-katanya.

Suku Yagan sendiri dulu mendiami kepulauan di ujung selatan Amerika Selatan, sekarang Chile dan Argentina. Daerah tersebut mengarah ke Benua Antartika.