Presiden Ukraina Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengancam bakal memutus hubungan diplomatik dengan Rusia usai Presiden Vladimir Putin mengakui kemerdekaan wilayah yang dikuasai separatis, Donetsk dan Luhansk.
"(Saya) menerima permintaan dari Kementerian Luar Negeri untuk mempertimbangkan masalah pemutusan hubungan antara Ukraina dengan Federasi Rusia," ujar Zelensky sebagaimana dikutip AFP, Selasa (22/2).
Ia lalu berkata, "Saya sekarang akan memeriksa dan mengerjakan masalah ini, segera setelah konferensi pers."
Menurut Zelensky, pengakuan Putin atas dua wilayah itu merupakan langkah pertama Rusia untuk melancarkan agresi militer ke Ukraina yang sudah direncanakan.
Lihat Juga : |
Zelensky memperingatkan bahwa tindakan Rusia ini dapat memicu sanksi dari negara-negara Barat. Ia mendesak agar sanksi itu mencakup penghentian proyek jalur pipa gas Nord Stream 2 yang menyalurkan gas Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik.
"(Saya meminta) penghentian total proyek Nord Stream 2," ucap Zelensky.
Penggarapan jalur pipa itu memang sudah selesai, tapi hingga kini belum beroperasi.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, tak keberatan dengan sikap Ukraina yang ingin menangguhkan proyek tersebut, meski ia sempat keberatan.
Konflik Rusia dan Ukraina kian runcing setelah Putin mengakui sepihak kemerdekaan Donetsk dan Luhansk pada Senin (21/2).
Ia kemudian mengerahkan pasukan ke kedua daerah yang dikuasai separatis pro-Rusia tersebut atas dalih demi menjaga perdamaian.
Zelensky menganggap keputusan Rusia ini hanya alasan untuk melakukan agresi lebih lanjut terhadap negara pimpinannya tersebut.
"Kami meyakini bahwa dengan keputusan, Rusia menciptakan dasar legal untuk agresi militer lebih lanjut terhadapUkraina, yang melanggar semua hukum internasional," ujarZelensky.