Ukraina Klaim Tangkal Serangan Rusia
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Ukraina mengklaim pasukannya telah melawan serangan dari tentara Rusia 'secara bermartabat' dan berhasil menangkal sejumlah serangan Rusia.
Ukraina juga telah mendeklarasikan siap mempertahankan diri usai operasi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina pada hari ini, Kamis (24/2) dianggap sebagai sebuah perang.
Lihat Juga : |
"Angkatan Pertahanan Nasional, menggunakan hak untuk membela diri berdasarkan pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Kami melawan upaya musuh untuk menerobos perbatasan negara dengan bermartabat," kata Kemenhan dilansir dari CNN, Kamis (24/2).
Mereka juga mengklaim pasukan Ukraina tidak mengalami kerugian selama 'perang berlangsung. Ukraina juga mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat dan satu helikopter Rusia.
"Situasi terkendali. Pasukan Rusia menderita kerugian, dan tidak ada kerugian di antara para pembela Ukraina," kata Ukraina.
Lihat Juga : |
Kendati demikian, Rusia membantah laporan ini melalui pemberitaan di media pemerintah, RIA Novosty. Rusia juga ikut mengklaim telah menghancurkan sejumlah pangkalan udara Ukraina dan sistem pertahanannya pada hari ini.
Konflik antara Ukraina-Rusia semakin membara usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui wilayah di Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk, dua wilayah yang dikuasai kelompok separatis pro-Moskow. Putin juga mengerahkan pasukan militernya di dua wilayah tersebut dengan dalih penjaga perdamaian.
Tindakan Putin ini dikecam berbagai pihak. Sejumlah negara pun menampar Rusia dengan sanksi besar-besaran.
Dan puncaknya, pada Kamis (24/2) pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat, Putin telah mengumumkan perintah operasi militer di wilayah Donbas yang terletak di timur Ukraina.
Tak berselang lama setelah pengumuman Putin, mulai terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Ukraina, Kiev, dan di kota Kharkiv. Serangkaian ledakan juga terdengar di provinsi Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.