Ukraina Tarik Dubes dan Staf Kedutaan di Rusia usai Perang Berkecamuk

CNN Indonesia
Kamis, 24 Feb 2022 20:13 WIB
Ukraina menarik plt duta besar dan staf kedutaan mereka di Rusia setelah memutus hubungan diplomatik imbas perang yang mulai berkecamuk pada Kamis (24/2).
Ilustrasi. (AFP/Alex Halada)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina menarik pelaksana tugas duta besar dan staf kedutaan mereka di Rusia setelah memutus hubungan diplomatik imbas perang yang mulai berkecamuk pada hari ini, Kamis (24/2).

"Kementerian Luar Negeri memanggil kembali kuasa usaha Ukraina di Rusia, Vasyl Pokotylo, ke Kiev untuk konsultasi. Kemenlu juga memulai evakuasi Kedutaan Besar Ukraina di Moskow," demikian pernyataan Kemlu Ukraina yang dikutip AFP.

"Negara kami mengambil langkah ini untuk merespons agresi militer yang dilakukan Federasi Rusia ke Ukraina, invasi Angkatan Bersenjata Rusia untuk menghancurkan negara Ukraina, dan mengambil paksa wilayah Ukraina dengan tujuan membangun kontrol kependudukan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski menarik staf kedutaan, Kemlu Ukraina menyatakan tak akan memutus layanan kekonsuleran bagi warganya yang berada di Rusia.

"Kami akan terus membela hak dan kepentingan warga Ukraina di Rusia, termasuk tahanan politik Ukraina. Konsulat Ukraina di wilayah Federasi Rusia beroperasi dalam kapasitas rutin mereka untuk saat ini," tulis Kemlu Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sendiri telah memutus hubungan diplomatik antara Kiev dengan Moskow, Kamis (24/2). Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke negaranya.

"Kami memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia," kata Zelenksy dalam sebuah pesan video, sebagaimana dikutip AFP.

Walaupun begitu, Ukraina masih membuka pintu diplomatik dengan Rusia untuk penyelesaian krisis ini.

Perang kedua negara ini meletus setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi memerintahkan operasi militer di Donbas, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Moskow.

Meski demikian, pasukan Rusia mengepung Ukraina dari tiga sisi, yaitu dari perbatasan di timur, Belarus di utara, dan Crimea yang terletak di selatan negara tersebut.

Militer Rusia menegaskan bahwa mereka hanya menargetkan basis-basis militer, bukan kota biasa di Ukraina. Mereka menjamin warga sipil tetap aman.

Namun, Ukraina melaporkan bahwa serangan Rusia tak hanya menewaskan 40 tentara negaranya, tapi juga merenggut 10 nyawa warga sipil.

Ukraina pun menyatakan siap berperang melawan Rusia. Menurut Ukraina, serangan balik mereka sesuai dengan hukum internasional untuk mempertahankan diri.

(pwn/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER