Ratusan Warga Ukraina Berlindung di Stasiun Kereta Polandia

CNN Indonesia
Jumat, 25 Feb 2022 13:48 WIB
Warga Ukraina mengungsi ke negara tetangga mereka, Polandia, yang hanya berjarak beberapa kilometer dari perbatasan kedua negara.
Warga berlindung di stasiun kereta api bawah tanah di Ukraina karena seranan rusia. Ratusan warga lain juga ada yang berlindung di stasiun kereta Polandia. (REUTERS/VALENTYN OGIRENKO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar 200 pengungsi dari Ukraina, termasuk anak-anak dan perempuan, berlindung di stasiun kereta Polandia setelah invasi Rusia, Kamis (24/2). Warga Ukraina merasa aman meski hanya berlindung di stasiun. 

"Saya datang dari Kiev. Saya mendengar ledakan di samping bangunan saya, dan saya cepat-cepat bersiap, saya membawa hampir semuanya," kata Olha (36), seorang guru di Institut Politeknik Kiev, dikutip dari AFP.

Meski merasa aman, Olha menyesal tak bisa menolong kerabat dan rekan-rekannya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak dari mereka dalam bahaya dan tidak bisa kabur dengan cepat," ujarnya.

"Banyak kesulitan akan menimpa kami."

Beberapa jam setelah peperangan terjadi di Ukraina, ratusan pengungsi ini melarikan diri ke stasiun kota Przemysl, Polandia, yang berjarak beberapa kilometer dari perbatasan Ukraina.

Para pengungsi, yang kebanyakan perempuan, memenuhi seluruh bangku di stasiun tersebut, ataupun beristirahat di tandu yang kuning ditemani barang-barang mereka. Banyak dari mereka terus memantau berita lewat ponsel mereka.

Sejumlah petugas Polandia, termasuk polisi dan tentara, terlihat menemani pengungsi sembari memberikan sup ke mereka. Para pengungsi juga mendapatkan donat 'packzi,' yang mana merupakan bagian dari tradisi Kamis Gemuk di Polandia.

Beberapa pekerja juga kerap mendata pengungsi dan membantu mereka membeli tiket.

Konstantin, salah satu pengungsi, menyatakan pengeboman dan 'hal mengerikan lain' membuatnya mengungsi.

"Saya melihat beberapa video dan pesan dari teman-teman saya dan itu membuat saya memutuskan pergi. Saya pergi ke tempat teman di Jerman dan saya akan melihat apa yang terjadi selanjutnya," kata pria itu.

"Saya tidak tahu kapan saya bisa kembali ke Ukraina, karena saya pikir ini (invasi) adalah masalah besar untuk Ukraina yang mungkin dapat terjadi selama beberapa bulan hingga tahun," lanjutnya.

Seorang warga Ukraina lain, Iryna, menyebut invasi Rusia ke negaranya merupakan 'aksi yang melanggar kemanusiaan.

"Hidup saya berubah dalam setengah hari sebanyak 100 persen. Namun, ini masih lebih baik karena kami tahu harus pergi ke mana. Beberapa orang tak memiliki tujuan harus ke mana," ujarnya.

"Saya ingin pemimpin global menyepakati sesuatu dan mengakhiri (invasi ini)."

"Namun, saya pikir Ukraina tak akan setuju dengan perdamaian yang dimaksud Rusia. Sangat tidak setuju."



(afp/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER