Presiden Ukraina Ungkap Rusia Mendekati Genosida, Bunuh Anak-anak

CNN Indonesia
Minggu, 27 Feb 2022 19:37 WIB
Presiden Ukraina Zelenskiy menegaskan tindakan Rusia invasi negaranya sudah masuk kategori tanda-tanda pembunuhan massal atau genosida.
Presiden Ukraina Zelenskiy. (via REUTERS/UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak dunia untuk menghapus hak veto Rusia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Pasalnya, Zelenskiy menegaskan tindakan Rusia invasi Ukraina sudah masuk kategori tanda-tanda pembunuhan massal atau genosida.

"Ini merupakan teror. Mereka akan lebih mengebom kota-kota Ukraina kami, mereka akan lebih membunuh anak-anak kami secara halus. Ini adalah kejahatan yang telah mendatangi tanah kami dan harus dihancurkan," kata Zelenskiy dalam pesan video singkat, mengutip Reuters, Minggu (27/2).

"Tindakan kriminal Rusia terhadap Ukraina menunjukkan tanda-tanda genosida," tambah Zelenskity.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Rusia mengajak Ukraina untuk melakukan negosiasi demi menghentikan perang. Namun, Zelensky menolak melakukan negosiasi di Belarus dengan Rusia. Ia kemudian mengajukan empat lokasi beberapa di antaranya Hungaria dan Turki.

Alasan Zelensky menolak negosiasi di Belarus karena negara tersebut menjadi landasan peluncuran invasi Moskow ke Ukraina.

"Warsaw, Bratislava, Budapest, Istanbul, Baku. Kami mengajukan tempat-tempat itu, dan kota lain di negara yang mana rudal tak bisa diluncurkan akan cocok untuk kami," kata Zelensky dikutip AFP.

Kota yang dimaksud Zelensky merujuk ke Polandia, Slovakia, Hungaria, Turki dan Azerbaijan.

Ia kemudian berkata, "Itulah satu-satunya cara agar pembicaraan bisa jujur dan bisa mengakhiri perang."

Pernyataan presiden Ukraina itu muncul saat delegasi Rusia sudah tiba di Belarus dan siap melakukan negosiasi.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan delegasi itu termasuk perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, administrasi kepresidenan dan kementerian lain.

"Kami akan siap memulai negosiasi ini di Gomel atau Homiel (kota di Belarus)," kata Peskov kepada wartawan dikutip CNN dari RIA, Minggu (27/2).

Moskow terus menegaskan Rusia akan mengirim perwakilan ke ibu kota Belarus, Minks, untuk berbicara dengan perwakilan Ukraina. Meskipun pasukan Rusia terus menggempur tanpa alasan negara di Eropa Timur itu.

(tim/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER