Inggris memerintahkan pembekuan seluruh aset Presiden Vladimir Putin dan menteri luar negerinya, Sergei Lavrov, di negara Eropa Barat tersebut sebagai hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina.
Kementerian Keuangan Inggris menuturkan pembekuan aset tersebut diputuskan pada Sabtu (26/2) lalu.
Pembekuan aset Putin dan Lavrov berlangsung setelah Perdana Menteri Boris Johnson menegaskan bahwa negaranya telah merencanakan sanksi berat "segera" terhadap Putin dan Lavrov.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johnson menegaskan invasi Rusia ke Ukraina adalah "malapetaka" dan Putin "terlibat misi pembangkangan soal tatanan dunia pasca-Perang Dingin."
Dikutip AFP, Inggris adalah tujuan favorit pejabat, oligarki, hingga konglomerat Rusia dan keluarga mereka untuk menyimpan aset.
Inggris juga telah lebih dulu menjatuhkan sanksi atas bank, pengusaha, miliarder, hingga pejabat parlemen Rusia.
Inggris dan sembilan sekutu pertahanan Eropa utara lainnya dari Pasukan Ekspedisi Gabungan (JEF) juga sepakat sanksi lebih lanjut diperlukan terhadap Rusia.
"Para pemimpin sepakat bahwa lebih banyak sanksi diperlukan, termasuk fokus pada lingkaran dalam Presiden Putin, membangun langkah-langkah yang telah disepakati," kata kantor Johnson setelah pertemuan berlangsung.