Warga Ukraina Blokade Jalan ke PLTN Cegah Tentara Rusia Masuk

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 06:46 WIB
Ratusan warga Ukraina dilaporkan memblokade jalan menuju pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Kota Enerhodar demi mencegah tentara Rusia masuk.
Ilustrasi. (Reuters/Gleb Garanich)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan warga Ukraina dilaporkan memblokade jalan besar menuju pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di dekat Kota Enerhodar demi mencegah tentara Rusia masuk.

Sejumlah video yang diunggah di media sosial memperlihatkan para warga berkerumun sembari mengibarkan bendera Ukraina. Mereka memblokade jalan itu pada Rabu (2/3) lalu.

Selain memasang badan, warga Ukraina juga memarkir truk-truk sampah di sepanjang jalan agar tentara Rusia tak dapat bergerak mendekat ke PLTN tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menegaskan posisi kami bahwa PLTN Zaporizhzhia di bawah perlindungan ketat, bahwa warga dan para pekerja Enerhodar berada di bawah bendera Ukraina," ujar Wali Kota Enerhodar, Dmytro Orlov, seperti dikutip CNN.

Ia kemudian berkata, "Semua layanan di kota beroperasi dalam mode darurat. Tak ada yang menyerah di kota ini. Warga sangat berdedikasi."

Kabar ini datang sehari setelah Rusia menginformasikan kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa pasukan mereka sudah mengambil kendali PLTN Zaporizhzhia.

Sementara itu, Ukraina juga meminta bantuan IAEA untuk menjaga PLTN di negaranya setelah Rusia mengklaim berhasil menguasai situs-situs tersebut.

IAEA mengonfirmasi bahwa mereka mendapatkan permintaan dari Ukraina "untuk menyediakan bantuan segera untuk mengoordinasikan kegiatan terkait keamanan Chernobyl dan fasilitas nuklir lainnya."

Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, mengatakan kepada CNN, permintaan itu datang setelah Rusia memberikan notifikasi kepada badan tersebut.

Dalam notifikasi itu, Rusia mengabarkan bahwa pasukan mereka sudah mengambil alih kendali dua kawasan PLTN Ukraina, yaitu Zaporizhzhia dan Chernobyl.

Menurut Grossi, Rusia memberi tahu IAEA bahwa personel mereka "terus menjaga keamanan nuklir dan memantau radiasi dalam operasi normal. Tingkat radiasi juga dalam keadaan normal."

[Gambas:Video CNN]

Namun, pihak Ukraina menegaskan bahwa mereka masih memegang kendali penuh atas semua PLTN di negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Kini, IAEA masih mempelajari permintaan Ukraina. Mereka menyatakan bakal mengadakan konsultasi lebih lanjut terkait keamanan di kedua PLTN tersebut.

"Direktur jenderal menekankan bahwa tindakan militer yang dapat mengancam keamanan PLTN Ukraina harus dihindari. Dia juga mengatakan, staf operasional harus dapat menjalankan tugas pengamanan dan kapasitas untuk mengambil keputusan tanpa tekanan," ucap Gross.

(has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER