Radiasi Nuklir di PLTN Ukraina Dipastikan Tak Naik usai Kebakaran

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 09:36 WIB
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memastikan level radiasi nuklir di PLTN Zaporizhzhia tak naik usai kebakaran akibat gempuran Rusia pada Jumat (4/3).
Ilustrasi. (AFP/Genya Savilov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memastikan level radiasi nuklir di PLTN Zaporizhzhia, Ukraina, tak naik usai kebakaran akibat gempuran Rusia pada Jumat (4/3).

"Pihak berwenang Ukraina mengatakan kepada IAEA bahwa tidak ada perubahan level radiasi yang dilaporkan di tempat PLTN Zaporizhzhia," demikian pernyataan IAEA melalui Twitter.

IAEA mengaku sudah mendapatkan informasi dari pihak Ukraina mengenai pertempuran di dekat PLTN tersebut sebelum kebakaran terjadi. Kini, IAEA mendesak penghentian baku tembak di titik tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[IAEA] menyerukan penghentian penggunaan kekerasan dan mewanti-wanti sejumlah bahaya bila reaktor tertembak," tulis IAEA.

Juru bicara PLTN Zaporizhzhia, Andriy Tuz, melaporkan bahwa kebakaran saat ini sudah melalap salah satu dari enam reaktor nuklir di situs tersebut.

Reaktor itu memang sedang tidak beroperasi karena renovasi, tapi masih ada bahan bakar nuklir di dalamnya.

"Kami mendesak mereka [Rusia] menghentikan penembakan. Ada ancaman bahaya nuklir yang nyata di stasiun energi atom terbesar di Eropa ini," kata Tuz, seperti dikutip Associated Press.

Hingga saat ini, Ukraina dilaporkan masih kesulitan memadamkan api karena pasukan Rusia menembaki tim pemadam. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pun mendesak Ruisia berhenti karena sangat berbahaya jika PLTN meledak.

"Jika meledak, akan lebih besar 10 kali lipat dari Chernobyl!! Rusia harus SEGERA menghentikan serangan," ujar Kuleba melalui Twitter, Jumat (4/2).

(pwn/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER