Pasukan Rusia Disebut Ubah Strategi Kuasai Ukraina, Seperti Apa?

lom | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Mar 2022 08:03 WIB
Rusia yang mengalami sejumlah kendala dalam proses invasi di Ukraina tampak melakukan perubahan strategi.
Rusia kini memilih strategi mengepung Kyiv dengan menutup akses ibu kota Ukraina itu. (AFP/DANIEL LEAL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perang Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama lebih dari sepekan. Kini Rusia yang mengalami sejumlah kendala dalam proses invasi tampak melakukan perubahan strategi.

Mantan direktur jenderal Royal United Services Institute (RUSI) dan seorang analis keamanan, Michael Clarke, mengatakan proses invasi Rusia tampak tidak berjalan lancar, sehingga mereka harus mengubah strateginya.

"Rusia memulai ini dengan apa yang saya sebut Rencana B yaitu melakukannya dengan cara yang akan dilakukan pasukan Barat," katanya saat diwawancara Sky News.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan pasukan yang relatif ringan bergerak cukup cepat dari perbatasan untuk mengepung daerah-daerah utama dan bergerak cepat di Kyiv, singkirkan pemerintah, nyatakan diri mereka sebagai pemerintah baru dan itu semua seharusnya dilakukan dalam waktu 72 jam," tambahnya.

Clarke menilai cara tersebut tidak berhasil dilakukan Rusia dan mereka mengacaukan invasi tersebut. Di sisi lain, Ukraina melakukan perlawanan yang cukup keras.

"Jadi sekarang mereka menggunakan Rencana A, yang mereka tahu bagaimana melakukannya, yaitu bergerak lebih lambat dengan armada yang lebih berat: armada pengepungan, seperti yang mereka katakan, menuruni lembah Dnieper, untuk mengepung kota-kota besar," ujar Clarke.

"Ini telah menjadi perang kota. Ini adalah perang utara/selatan saat ini, tetapi akan berputar di sekitar kota," imbuhnya.

Clarke menyebut strategi tersebut akan menyulitkan Ukraina karena Ukraina akan kesulitan mempertahankan kota-kota di seluruh negara.

Pengepungan dilakukan untuk mengisolasi kota-kota besar seperti Kyiv. Terlebih, Rusia menargetkan sumber listrik seperti pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

Tanpa listrik dan pemanas, sulit bagi pejuang Ukraina bertahan. Ditambah lagi jika stok logistik semakin berkurang.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (4/2), Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pasukan Rusia saat ini tengah fokus mengepung Kyiv.

Pasukan Rusia terlihat 'diblokir dan dihentikan di daerah Makarov," yang berjarak sekitar 60 kilometer dari ibukota Ukraina.

Kementerian mengatakan angkatan bersenjata Rusia telah menghabiskan sebagian besar cadangan operasional mereka dan telah memulai persiapan untuk transfer pasukan tambahan dan sumber daya dari distrik militer selatan dan timur.

Meski penilaian internasional menyebut serangan Rusia tidak berjalan sesuai lancar, Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (3/2) mengatakan sebaliknya. Ia menyebut perang 'berjalan sesuai rencana.'



(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER