Sebanyak 4.300 warga Rusia dikabarkan ditangkap karena melakukan unjuk rasa untuk memprotes tindakan Vladimir Putin terhadap Ukraina. Mereka meneriakkan yel-yel 'Tidak untuk Perang' dan 'Memalukan!' yang tertuju kepada Kremlin.
Dalam laporan Reuters, puluhan pengunjuk rasa melakukan aksi di kota Yekaterinburg, wilayah Ural. Salah satu pendemo diberitakan menjadi korban kebrutalan aparat yang memakai peralatan anti huru-hara.
Sebuah mural bernada protes terhadap Putin juga terpampang di Yekateriburg. Kementerian Dalam Negeri Rusia melaporkan setidaknya ada lebih dari 5.200 orang yang menyampaikan unjuk rasa di seluruh Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 3.500 orang di antaranya sempat ditangkap kepolisian. Rinciannya 1.700 orang di Moskow, 750 orang di St. Petersburg, dan 1.061 di kota-kota lain.
Namun dalam laporan lembaga HAM OVD-Info, kepolisian Rusia menangkap 4.366 orang dari 56 kota berbeda.
"Sikap mereka semakin keras. Kami benar-benar mendapatkan tekanan dari militer," kata Juru Bicara OVD-Info, Maria Kuznetsova.
"Kami melihat unjuk rasa yang lebih besar hari ini, bahkan di kota-kota Siberia yang jarang kami lihat angka penangkapan," ujarnya.
Penangkapan pengunjuk rasa yang mencapai ribuan ini diklaim menjadi angka tertinggi sejak Januari 2021. Kala itu, ribuan massa menuntut pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny karena ditangkap setelah kembali dari Jerman.