Ukraina dan Rusia menyetujui satu dari lima koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil yang ditawarkan Moskow pada Selasa (8/3).
Menteri Ukraina untuk Urusan Integrasi Wilayah Pendudukan Sementara, Iryna Vereshchuk, mengatakan koridor tersebut telah disetujui oleh Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah surat kepada Komite Internasional Palang Merah.
Rute untuk koridor evakuasi akan mengarah dari Sumy melalui Holubivka dan Lokhvytsia ke Poltava, sebuah kota di Ukraina tengah. Rute ini akan buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua rintangan dan hambatan harus dihilangkan di sepanjang rute," ujar Vereshchuk, Selasa (8/3).
"Kami meminta Rusia untuk segera menyetujui rute-rute ini dan memastikan gencatan senjata yang stabil di rute-rute ini," imbuhnya seperti dikutip CNN.
Dia menambahkan tidak ada rute evakuasi lain yang disepakati. Walaupun begitu, Ukraina berharap koridor Sumy akan menjadi jalan pembuka jalur evakuasi warga sipil lainnya.
Koridor kemanusiaan ini ditetapkan di hari yang sama ketika Sumy baru digempur serangan udara Rusia.
Dalam laporan terakhir, 21 orang termasuk dua anak-anak tewas akibat serangan udara Rusia di sebuah gedung apartemen di Sumy.
Beberapa upaya evakuasi warga sipil sebelumnya pun gagal awal pekan ini, seiring para pemimpin Barat menuduh pasukan Rusia terus menargetkan rute aman yang telah disetujui sebelumnya.
Pada Minggu pekan lalu, serangan Rusia menghantam titik penyeberangan evakuasi di luar Kyiv. Serangan ini menewaskan delapan orang, termasuk dua anak yang mencoba melarikan diri dari zona perang.
Pada awal pekan ini, Duta Besar Ukraina untuk PBB juga menuduh Rusia memblokir upaya negaranya mengevakuasi warga sipil.
"Itu mengerikan bahwa pasukan Rusia menembaki para pengungsi setelah kedua negara mengalokasikan jalan tertentu untuk digunakan sebagai koridor evakuasi," ucapnya menambahkan.