Ukraina Tarik Pasukan-Alutsista dari Misi Perdamaian PBB
Ukraina akan menarik pasukan dan peralatan militer yang terlibat dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afrika dan Eropa. Penarikan ini dilakukan untuk memperkuat pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia.
"Kami telah menerima pemberitahuan dari Ukraina terkait penarikan kembali peralatan dan kontribusi mereka dalam perdamaian," kata seorang juru bicara PBB, dikutip dari pemberitaan Reuters, Rabu (9/3).
"Saat ini kami masih mengevaluasi apa dampak penarikan ini terhadap misi kami dan bagaimana cara kami mengurangi dampak tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, masih belum jelas kapan penarikan ini akan dilakukan.
Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelensky telah menandatangani dekrit yang bertujuan menarik seluruh pasukan perdamaian Ukraina untuk mendukung pertahanan negara, Selasa (8/3).
Ukraina sendiri terus dibombardir Rusia sejak 24 Februari lalu, saat Presiden Vladimir Putin memutuskan melakukan operasi militer khusus di negara itu.
Dalam upaya perdamaian PBB, Ukraina menyumbang sekitar 300 tentara, polisi, dan staf ke enam misi PBB.
Kontribusi terbanyak Ukraina berada dalam misi Republik Demokratis Kongo yang dikenal dengan sebutan MONUSCO.
Juru bicara MONUSCO menuturkan, Ukraina memberikan delapan helikopter dan satu unit aviasi yang beranggotakan 250 orang.
Ukraina juga menyumbang belasan polisi dan staf ke misi perdamaian PBB di Mali, Sudan Selatan, Sudan, Siprus, dan Kosovo.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir dua pekan lalu, kota-kota di negara itu dipenuhi dengan penembakan dan pengeboman. Akibat serangan ini, lebih dari dua juta orang harus mengungsi.
Ribuan warga Ukraina dan relawan asing juga dikabarkan telah mendaftar untuk ikut dalam perang ini, negara Barat juga mengirimkan alutsista militer mereka ke Kyiv. Namun, militer Ukraina masih membutuhkan banyak bantuan untuk melawan Negeri Beruang Merah.
(rds)