Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, berharap koridor kemanusiaan dapat segera dibuka di kota Mariupol, Jumat (11/3). Upaya jalur kemanusiaan di kota itu terus terhambat akibat serangan Rusia di kota ini.
"Kami berharap ini (koridor kemanusiaan) akan berhasil kali ini," kata Vereshchuk dalam siaran televisi, dikutip dari Reuters. Ia juga berharap sejumlah jalur evakuasi lain dapat dibuka di beberapa daerah Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelensky mengaku tidak ada satu warga pun yang berhasil dievakuasi dari Mariupol pada Kamis (10/3). Pernyataan ini diucapkan setelah salah satu rumah sakit di Mariupol menjadi sasaran serangan Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zelensky juga menyalahkan Rusia atas kegagalan tersebut karena Moskow terus melakukan penembakan.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia sempat menyatakan bakal membuka koridor kemanusiaan dari Kyiv, Sumy, Kharkiv, Mariupol, dan Chernihiv.
Sudah beberapa hari warga di Mariupol 'menjadi tawanan' Rusia. Mereka harus hidup tanpa listrik dan air sembari berlindung dari serangan Moskow. Pihak berwenang Ukraina mengklaim ada 1.207 warga di kota itu yang meninggal dunia akibat pendudukan Moskow di kota tersebut.
"[Serangan Rusia] menyebabkan 1.207 warga Mariupol yang damai kini tewas," demikian pernyataan pihak berwenang kota tersebut, seperti dikutip AFP.
Upaya evakuasi yang terus gagal juga membuat warga Mariupol terancam mengalami krisis kemanusiaan.
(pwn/jal)