Covid Naik 3.122 Kasus, China Lockdown 2 Kota Terbesar

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 13:24 WIB
China menerapkan lockdown di sejumlah kota, termasuk dua kota terbesarnya yakni Shenzhen dan Shanghai imbas kenaikan kasus harian Covid-19.
China menerapkan lockdown di sejumlah kota, termasuk dua kota terbesarnya yakni Shenzhen dan Shanghai imbas kenaikan kasus harian Covid-19. (Foto: REUTERS/ALY SONG)
Jakarta, CNN Indonesia --

China menerapkan penutupan wilayah (lockdown) terhadap dua kota terbesarnya, Shenzhen dan Shanghai, pada Minggu (13/3), imbas kenaikan infeksi Covid-19 harian yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

China mencatat 3.122 kasus baru Covid-19 pada Minggu, naik signifikan dibandingkan sehari sebelumnya dengan total 1.524 kasus.

Padahal, China telah lama menerapkan strategi ketat nol Covid-19, di mana pihak berwenang akan segera mengisolasi kota, daerah, dan tempat yang menjadi klaster baru virus corona meski hanya terdapat beberapa kasus saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Reuters, akibat kenaikan kasus ini pemerintah Kota Shenzhen mengumumkan akan menerapkan lockdown selama tujuh hari ke depan terhitung hari ini. Seluruh warga termasuk pekerja non-esensial harus diam di rumah.

Seluruh 17 juta warga kota manufaktur elektornik dan teknologi itu pun diwajibkan mengikuti tiga rangkaian tes PCR dalam beberapa hari ke depan.

Dikutip New York Times, lockdown Shenzhen dikhawatirkan akan mengganggu pasokan global lantaran kota tersebut merupakan rumah dari salah satu pelabuhan terbesar di dunia.

Serupa dengan Shenzhen, Shanghai juga menerapkan lockdown serupa. Seluruh warga Shanghai dilarang bepergian keluar kota pada akhir pekan kecuali karena alasan penting dan darurat. Mereka juga harus membawa bukti hasil tes PCR negatif.

Padahal, Shenzhen sendiri hanya mencatat 66 kasus harian virus corona baru pada Minggu. Sementara itu, Shanghai mencatat 65 kasus Covid-19 baru di hari yang sama.

Ketika negara lain berbondong-bondong mulai membuka perbatasan dan hidup berdamai dengan Covid-19, China masih menghadapi gelombang virus corona dengan melaporkan rekor lonjakan kasus harian tertinggi dalam dua tahun pada akhir pekan lalu.

Pemerintah juga menerapkan lockdown di beberapa kota wilayah timur laut, setelah hampir 19 provinsi menangani wabah lokal varian Omicron dan Delta.

Pejabat Kota Jilin juga mengumumkan lockdown di sebagian daerah, dengan membatasi aktivitas lingkungan sekitar.

Sebelumnya, warga Jilin telah melakukan enam kali tes massal. Kota tersebut melaporkan lebih dari 500 kasus varian Omicron pada Minggu.

"[Wabah] memperlihatkan bahwa penyebaran varian Omicron tersembunyi, sangat menular, cepat, dan sulit dideteksi pada tahap awal," kata Zhang Yan, pejabat kesehatan provinsi Jilin pada konferensi pers dikutip dari NDTV, Minggu (13/3).

Sejumlah kota di provinsi Jilin telah memberlakukan lockdown sejak beberapa waktu lalu. Kota Changchun, yang merupakan basis industri dan dihuni sembilan juta orang, menerapkan lockdown pada Jumat (11/3).

Kota-kota yang lebih kecil seperti Siping dan Dunhua juga menerapkan pembatasan sejak Kamis (10/3) dan Jumat (11/3). Selain itu, Kota Hunchun yang berbatasan dengan Rusia dan Korea Utara telah menerapkan lockdown sejak 1 Maret lalu.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER