Sebanyak dua ledakan keras terdengar di pusat ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Selasa (15/3) pukul 05.00 waktu setempat. Kabar ini disampaikan oleh tim CNN yang berada di kota tersebut.
Masih belum jelas penyebab dari ledakan ini dan kerusakan yang ditimbulkannya. Ledakan kemungkinan berasal dari rudal Rusia yang kembali menghantam Kyiv.
Sementara itu, invasi Rusia di Ukraina telah memasuki pekan ketiga. Ratusan nyawa melayang dan jutaan orang mengungsi akibat permasalahan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia PBB mencatat, ada 636 warga sipil yang tewas di Ukraina akibat invasi Rusia sejak 24 Februari lalu. Tak hanya itu, ada 1.125 warga sipil lain yang terluka akibat konflik militer ini.
Salah satu korban tewas ialah seorang ibu hamil yang sempat berada di rumah bersalin di Kota Mariupol. Setelah sempat diberitakan selamat, nyawa keduanya tak tertolong usai menjadi korban serangan udara Rusia.
Mariupol sendiri merupakan salah satu kota yang sudah beberapa hari dikuasai Rusia. Pihak Ukraina mengklaim ada 2.500 orang yang meninggal di kota tersebut akibat gempuran Moskow.
Meski sudah menimbulkan banyak korban jiwa, serangan terus terjadi dan upaya gencatan senjata masih jauh disepakati.
Rusia dan Ukraina mengadakan dialog ronde keempat mereka pada Senin (14/3). Namun, dialog ini masih belum mendapatkan hasil, mengingat proses negosiasi dihentikan dan bakal dilanjutkan hari ini, Selasa (15/3).