Biden dan Xi Jinping Bakal Bahas Invasi Rusia ke Ukraina Hari Ini

CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2022 01:36 WIB
Presiden AS Joe Biden bakal berkomunikasi dengan Presiden China Xi Jinping lewat telepon pada Jumat (18/3) mengenai invasi Rusia ke Ukraina.
Presiden AS Joe Biden bakal berkomunikasi dengan Presiden China Xi Jinping lewat telepon pada Jumat (18/3) mengenai invasi Rusia ke Ukraina. Foto: (AFP/ANTHONY WALLACE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden AS Joe Biden bakal berkomunikasi dengan Presiden China Xi Jinping melalui panggilan telepon pada Jumat (18/3) waktu setempat. Komunikasi itu dilakukan ketika Washington menekan China untuk tidak mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

"Biden dan Xi akan membahas pengelolaan persaingan kedua negara, serta perang Rusia melawan Ukraina, dan masalah lain yang menjadi perhatian bersama," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.

Ia juga mengatakan panggilan telepon itu bakal dilakukan atas kesepakatan bersama. Hal tersebut disampaikan sebagai tanggapan mengenai AS atau China yang menginisiasikan komunikasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesepakatan itu terjadi ketika Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan melakukan pembicaraan tujuh jam bersama diplomat senior China Yang Jiechi ketika bertemu di Roma, Senin (14/3).

Media pemerintah China Xinhua, seperti dikutip Reuters pada Kamis (17/3), memberitakan panggilan telepon itu bakal dilakukan pada malam hari di Beijing.

Para pejabat AS menggambarkan pembicaraan tersebut sulit dan masih memperdebatkan mengenai reaksi yang bakal diberikan jika Xi Jinping benar-benar memberikan dukungan militer atau ekonomi kepada Putin.

Pemerintahan Biden telah berulang kali mengeluarkan peringatan publik hingga pribadi kepada China bahwa Beijing akan menghadapi konsekuensi mengerikan jika memberikan dukungan untuk serangan Rusia ke Ukraina.

Invasi Putin ke Ukraina, yang memasuki minggu keempat, telah menewaskan ratusan warga sipil, menghancurkan kota-kota menjadi puing-puing dan memicu krisis kemanusiaan saat jutaan orang meninggalkan negara itu.

Sehingga, pemberian bantuan China disebut bakal menjadi langkah yang memperlebar jurang pemisah antara Beijing dengan pemerintah Barat.

Sementara itu, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov pada pekan ini mengatakan mereka mengandalkan China untuk membantunya bertahan dari sejumlah sanksi, terutama ekonomi, yang diberikan Barat.

China selama ini menolak mengutuk tindakan Rusia ke Ukraina. Mereka juga tidak menyebut hal itu sebagai invasi. Beijing turut menyensor konten-konten online yang pro-Barat atau merugikan Rusia.

Di sisi lain, Beijing juga mengakui kedaulatan Ukraina. Duta Besar China untuk Ukraina, Fan Xianrong, menegaskan bahwa Negeri Tirai Bambu tidak akan menyerang negara itu.

"China tidak akan pernah menyerang Ukraina. Kami akan membantu, khususnya secara ekonomi, dalam situasi yang Anda hadapi kini, kami akan bersikap dengan tanggung jawab," kata Fan seperti dilansir CNN.

(reuters/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER