Eks Bos KGB: Putin Pria Kesepian yang Masih Mau Berkuasa di Rusia

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Mar 2022 17:16 WIB
Mantan bos KGB, Oleg Kalugin, menganggap Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai pria kesepian yang masih mau berkuasa.
Eks petinggi KGB, Oleg Kalugin, menganggap Vladimir Putin hanya pria kesepian yang masih mau berkuasa di Rusia. (via REUTERS/HOST PHOTO AGENCY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan bos Agen Intelijen Uni Soviet (KGB), Oleg Kalugin, menganggap Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai pria kesepian yang masih mau berkuasa.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Kellie Meyer dari News Nation.

Kalugin mengatakan Putin akan tetap berkuasa selama dia bisa dan masih bernyawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (Putin) tidak akan pernah menyerah karena dia tidak punya pilihan. Ia tahu ia mungkin dalam masalah. Saya tidak iri padanya. Ia pria yang kesepian," ungkap Kalugin seperti dikutip dari News Nation, Sabtu (19/3).

Ia menuturkan istri Putin meninggalkannya bertahun-tahun lalu. Sementara kedua putrinya ada yang tinggal di Jerman dan di Rusia.

"Saya tidak tahu di mana mereka (putri Putin) sekarang, tetapi dia tidak memiliki keluarga," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bagaimana hubungannya dengan Putin. Bagi dia, Putin adalah bagian dari ratusan perwira KGB yang ia pimpin di St Petersburg.

Belakangan, mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin mencari beberapa orang yang terlibat di dunia Barat. Putin menghabiskan waktunya terutama di Jerman dan ia bisa berbahasa Jerman dengan sangat baik.

"(Mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin) memilih Putin sebagai kepala KGB dan itu adalah awal (kejatuhan) saya. Putin secara terbuka menyebut saya pengkhianat, saya mungkin menyebutnya penjahat perang," kata Kalugin.

Ia juga mengatakan awalnya Putin bukan siapa-siapa. Namun di bawah rezim Yeltsin, Putin berhasil mendapatkan sesuatu yang luar biasa.

Sebagai informasi, selama beberapa dekade Kalugin merupakan anggota utama KGB Rusia. Ia mengirim intel kembali ke Moskow dari AS dan PBB.

Selama 32 tahun kariernya di badan intelijen Rusia yang terkenal kejam, ia menjadi jenderal termuda dalam sejarah departemen sebelum pindah ke politik Rusia dan menjadi kritikus vokal terhadap KGB dan pemerintah Soviet.

Putin menuduhnya sebagai mata-mata untuk AS dan mencapnya sebagai pengkhianat. Tuduhan itu hampir membuatnya ditangkap dan dibunuh sebelum Kalugin menemukan suaka di AS.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER