Militer Korea Selatan melakukan uji tembak langsung terhadap beberapa rudal balistik dan taktis sesaat setelah Korea Utara menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) hingga jatuh di perairan dekat Jepang.
"Uji coba tersebut mengkonfirmasi bahwa militer mampu melakukan serangan presisi jika diperlukan terhadap lokasi peluncuran rudal Korea Utara dan sistem komandonya," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (24/3).
Lihat Juga : |
Korea Utara mengatakan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un memandu langsung uji coba ICBM Hwasong-17 tipe baru kemarin. Pengujian ini dilakukan untuk meningkatkan pertahanan Pyongyang terhadap "imperialisme Amerika Serikat".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasukan strategis DPRK [nama resmi Korut] sangat siap untuk menekan dan mengatasi seluruh upaya militer berbahaya dari imperialisme AS," ujar Kim kepada kantor berita Korut, KCNA, sebagaimana dilansir Reuters.
Kim menuturkan senjata strategis baru Korut ini akan membuat dunia sangat menyadari kekuatan dari angkatan bersenjata negaranya sekali lagi.
"Seluruh kekuatan harus dibuat sadar dengan fakta bahwa mereka harus membayar harga yang sangat mahal jika berani mencoba melanggar [kesepakatan] keamanan dari negara kami," lanjutnya.
Rudal Hwasong-17 seri terbaru ini diketahui dapat terbang sejauh 1.090 kilometer dengan ketinggian maksimum 6.248,5 km. Rudal ini juga mampu mencapai target di lautan.
Angka itu menunjukkan rudal tersebut terbang lebih tinggi dan lebih lama bila dibandingkan dengan tes yang dilakukan Korut sebelumnya.
Rudal ICBM yang diuji coba kemarin itu diketahui jatuh ke laut barat Jepang.
Peluncuran ini menuai kecaman dari pemimpin Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
Dalam beberapa foto yang dirilis dari media pemerintah, tampak ada rudal berukuran besar, di cat hitam dengan ujung putih, terpasang di kendaraan peluncuran.
Ini merupakan pertama kalinya Korut menguji coba ICBM mereka sejak 2017.
Korut sempat menunjukkan rudal jenis ini pada parade militer yang diselenggarakan Oktober 2020. Sejumlah analis menilai rudal tersebut lebih besar daripada rudal Hwasong-15 yang diuji coba pada November 2017.
Korut semakin gencar menguji coba senjata militer mereka pada 2022 ini.
Sebelumnya, militer Korsel sempat menuturkan Korut terlihat menembakkan peluncur roket ganda jarak dekat, Jumat (20/3).
"Pagi ini ada penembakan di Korea Utara yang diasumsikan merupakan tembakan peluncur roket ganda," demikian pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Minggu (20/3), diberitakan Reuters.
Korut juga sempat dikabarkan bakal meluncurkan satelit mata-mata. Selain itu, tampak pembangunan di situs uji coba nuklir negara itu setelah sebelumnya ditutup.