Rusia Bentuk Pemerintahan 'Boneka' di Kota Melitopol Ukraina

CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2022 14:20 WIB
Kota Melitopol Ukraina yang tengah dikuasai pemerintahan 'boneka' bentukan Rusia mulai beraktivitas seperti biasa dan membuka sekolah.
Kota Melitopol Ukraina yang tengah dikuasai pemerintahan bentukan Rusia mulai beraktivitas seperti biasa dan membuka sekolah. (Foto: REUTERS/CARLOS BARRIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah 'boneka' yang didirikan Rusia di Kota Melitopol, Ukraina, yang diduduki mulai menjalankan aktivitas dan kehidupannya sehari-hari di tengah invasi yang masih berlangsung.

Rusia juga telah mengangkat Galina Danilchenko sebagai Wali Kota Melitopol baru di bawah pemerintahan negeri beruang merah.

Danilchenko bahkan telah mengizinkan kantor pemerintah hingga sekolah mulai beroperasi lagi seperti biasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan kekuasaan akan dipulihkan hingga ke pangkalan udara Ukraina terdekat.

Melitopol merupakan sebuah kota di selatan Ukraina yang berada di antara Mariupol dan Kherson yang telah diduduki Rusia.

Sementara itu, dikutip CNN, Wali Kota Melitopol terpilih, Ivan Fedorov, mengklaim untuk membuka kembali sekolah-sekolah tersebut, pemerintah menuduh Kepala Pendidikan kota, Irina Shcherbak, telah melakukan penggelapan.

Fedorov mengklaim tuduhan itu diajukan karena Scherbak "menolak bekerja sama" dengan mereka.

Ini bukan pertama kalinya seorang pejabat terpilih Melitopol ditahan atau didakwa selama pendudukan Rusia.

Ketika Rusia mengangkat Danilchenko sebagai wali kota baru Melitopol pada 11 Maret, dia segera membubarkan pemerintahan di bawah Ukraina dan mengamanatkan agar berita Rusia disiarkan.

Dikutip CNN, Fedorov sendiri ditahan awal bulan ini oleh pasukan Rusia dan didakwa dengan pelanggaran terorisme oleh kantor kejaksaan yang kini diduduki pemberontak pro-Rusia di wilayah Luhansk.

Fedorov kemudian dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan.

Fedorov juga mengklaim Rusia telah memutuskan semua komunikasi ponesl di Melitopol.

Namun, dalam sebuah pesan video, Danilchenko justru mengklaim pihak RUsia yang telah memutuskan akses komunikasi di kota itu.

Sebuah video propaganda Rusia juga beredar tentang Melitopol. Video itu menunjukkan kota itu sudah bukan lagi bagian dari Ukraina.

Video yang dirilis saluran Telegram berita pro-Rusia di Melitopol memperlihatkan orang-orang bersenjata dan pasukan Rusia terlihat menulis kalimat di bendera Ukraina di alun-alun pusat kota.

Bendera Ukraina yang berkirbar di atas alun-alun Kota Melitopol juga telah diturunkan pada 14 Maret lalu.

Tentara dan orang-orang bersenjata terlihat di video itu menulis pernyataan pada bendera Ukraina itu yang menegaskan bahwa itu sudah menjadi bagian dari Federasi Rusia.

"Dari Kementerian Pertahanan Federasi Rusia ... Garda Nasional Rusia ... milisi rakyat ... Cossack," bunyi kutipan pernyataan pada bendera tersebut.

Bendera tersebut kemudian terlihat dibawa ke kantor pos dan diklaim telah dikirim ke Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER