Sejumlah orang Rusia dikecam usai menggelar demonstrasi "melawan Russophobia" melalui konvoi kendaraan di Jerman pada pekan lalu. Aksi itu dikecam lantaran berbagai pihak menafsirkan konvoi tersebut sebagai bentuk dukungan atas agresi militer Rusia di Ukraina.
Diketahui, sejumlah orang Rusia di Jerman berunjuk rasa karena komunitas Rusia di negara itu terus mendapat serangan sejak dimulainya invasi Moskow di Ukraina.
Seorang pria berkewarganegaraan Rusia-Jerman, Christian Freier, mengatakan dirinya telah dikirimi ratusan ancaman pembunuhan setiap hari sejak membantu mengorganisir konvoi yang diikuti 400 orang di Berlin pada akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya ancaman, situs web bengkel mobilnya pun turut diretas dan peringkat online-nya turun drastis.
"Tujuan saya hanya untuk memprotes agresi harian yang diderita oleh Rusia di Jerman," kata Freier, seperti dikutip dari AFP, Minggu (10/4).
Demonstrasi itu disebut berjalan dengan damai dan apolitis. Meski begitu, seorang wanita ditangkap karena menunjukkan huruf "Z" sebagai simbol dukungan untuk tentara Rusia yang kini dilarang di Berlin.
Sosiolog dari Universitas Otto-von-Guericke di Magdeburg sekaligus pakar masyarakat Rusia, Jochen Toepfer, menilai motif para warga melakukan demonstrasi di Berlin sangat beragam.
Menurutnya, ada yang memang karena menentang diskriminasi di Jerman, namun ada pula yang hanya karena menggemari Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Mereka diorganisir sebagai demonstrasi menentang diskriminasi di Jerman. Tapi tentu saja ada juga penggemar [Presiden Rusia Vladimir] Putin, serta orang-orang yang tidak selalu menyukai Putin tetapi tidak ingin melihat negara mereka didiskreditkan, meskipun ada perang," katanya kepada AFP.
Beberapa demonstrasi pro-Rusia lainnya yang rencananya digelar pada Minggu di Jerman juga turut mendapat kecaman dari organisasi-organisasi Rusia. Salah satu organisasi itu menyatakan tak mendukung demonstrasi diskriminasi berkedok pro-Putin tersebut.
"Kami tidak akan mentolerir beberapa kasus diskriminasi yang digunakan sebagai kedok untuk acara propaganda pro-Putin," demikian peringatan IDRH, sebuah perkumpulan untuk orang-orang asal Rusia di negara bagian Hesse.
Lihat Juga : |
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu, sebanyak 383 kejahatan anti-Rusia dan 181 anti-Ukraina telah dilaporkan secara resmi ke polisi Jerman.
Jerman diketahui merupakan rumah bagi sekitar 1,2 juta orang Rusia dan 325.000 orang Ukraina. Lebih dari 316.000 orang bahkan datang sebagai pengungsi sejak awal konflik.
(blq/pra)