Israel Klaim Polisi Usir Perusuh di Al-Aqsa, Petugas Medis Kena Imbas
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan kepolisian Israel berusaha mengusir demonstran Palestina dalam bentrokan yang berlangsung di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/4). Tak hanya itu, aparat juga membubarkan petugas medis dan wartawan.
Hal itu diungkap Kementerian Luar Negeri Israel dalam unggahan di laman Twitternya yang disertai video sejumlah polisi Israel yang mengusir warga Palestina untuk keluar dari Masjid Al-Aqsa.
"Polisi Israel memasuki Masjid Al-Aqsa untuk membubarkan perusuh yang menodai situs dan membahayakan publik. Masjid kini telah dibuka kembali untuk salat. Israel terus memastikan kebebasan beribadah di Yerusalem," tulis akun tersebut.
Sementara itu dari beberapa video yang beredar di Twitter, polisi juga mengusir sejumlah petugas medis dan wartawan yang berada di lokasi.
"Polisi Israel telah menyerbu ke Masjid Al-Aqsa, [mereka] menyerang wartawan Palestina, jamaah dan paramedis," tulis akun @theIMEU.
Sebelumnya, bentrokan pecah antara warga Palestina dan polisi Israel atau Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/4) pagi waktu setempat. Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, 59 orang terluka dalam bentrokan tersebut.
Sebagaimana dilansir The Times of Israel, bentrokan terjadi sekitar pukul 06.30 pagi. Petugas kepolisian Israel memasuki kompleks dan bentrok dengan jemaah yang berada di dalam Masjid Al-Aqsa.
Kepolisian Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa sebelumnya sekitar pukul 04.00 pagi, puluhan anak muda mulai berbaris di lokasi itu. Mereka membawa bendera Organisasi Pembebasan Palestina dan kelompok Hamas.
(nly/asa)