Orang Terkaya Ukraina Janji Bangun Mariupol yang Hancur Diserang Rusia

CNN Indonesia
Minggu, 17 Apr 2022 02:36 WIB
Rinat Akhmetov, orang terkaya di Ukraina yang memiliki dua pabrik baja di Mariupol, telah menderita sejak 2014 karena konflik di timur Ukraina.
Orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov. (AFP/ALEXANDER KHUDOTEPLY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov, berjanji bakal membantu membangun kembali kota Mariupol yang hancur karena serangan Rusia.

Akhmetov telah melihat kerajaan bisnisnya hancur karena delapan tahun pertempuran di timur Ukraina. Mariupol berperan penting pada industrialisasi Ukraina, kota ini telah dibombardir Rusia sejak invasi mulai 24 Februari.

Ukraina telah menyatakan lebih dari 90 persen infrastruktur di Mariupol hancur, 40 persen di antaranya tak bisa diperbaiki. Selain itu Ukraina mengklaim 5.000 orang telah tewas karena serangan Rusia, 210 orang merupakan anak-anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penderitaan juga dialami Akhmetov yang memiliki dua pabrik baja besar di Mariupol yang dikelola Metinves, perusahaan milik dia. Metinves telah mengumumkan tak bisa memenuhi kontrak pemasok.

"Mariupol adalah tragedi global dan contoh global kepahlawanan. Bagi saya, Mariupol telah dan akan selalu menjadi kota Ukraina," kata Akhmetov dalam jawabannya atas pertanyaan Reuters.

"Saya percaya bahwa tentara pemberani kami akan mempertahankan kota, meskipun saya mengerti betapa sulitnya dan sulit juga buat mereka," katanya.

Akmetov yang mengatakan setiap hari berhubungan dengan manajer Metinvest yang menjalankan pabrik baja Azovstal dan Illich Iron and Steel Works di Mariupol.

Metinvest mengatakan pada Jumat (15/4) tidak akan beroperasi saat invasi Rusia. Pengepungan Mariupol dikatakan telah melumpuhkan lebih dari sepertiga kapasitas produksi metalurgi Ukraina.

Bisnis Akhmetov telah menyusut sejak 2014 ketika Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea dan dua wilayah timur Ukraina, Donetsk dan Luhansk, yang memproklamasikan kemerdekaan.

Menurut Forbes, kekayaan bersih Akhmetov pada 2013 mencapai US$1,5 miliar. Sementara saat ini hanya US$3,9 miliar.

"Bagi kami, perang terjadi pada 2014. Kami kehilangan semua aset di Krimea dan teritori yang diduduki sementara Donbas. Kami kehilangan bisnis kami, tetapi itu membuat kami semakin tangguh dan kuat," katanya.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER