Seorang komandan marinir Ukraina yang bertarung di Mariupol mengatakan bahwa mungkin pasukannya menjalani hari-hari terakhir mereka, Rabu (20/4).
"Musuh mengungguli kami sepuluh banding satu, [Pasukan kami] mungkin menghadapi hari-hari terakhir kami, jika bukan dalam beberapa jam," kata Serhiy Volyna dari Brigade Marinir Terpisah ke-36 dalam unggahan Facebook, Rabu (20/4).
"Kami memohon kepada seluruh pemimpin dunia untuk menolong kami. Kami meminta mereka untuk menggunakan prosedur ekstraksi dan membawa kami ke wilayah negara ketiga," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Volyna juga mengungkapkan, Rusia memiliki keuntungan atas udara, artileri, pasukan darat, peralatan, dan tank.
"Kami hanya membela satu objek, pabrik Azovstal, di mana selain personel militer, ada pula warga yang menjadi korban perang ini," kata Volyna lagi.
AFP melaporkan, Volyna menyampaikan informasi tersebut kala berlindung di pabrik Azovstal, pabrik baja dengan terowongan bawah tanah yang menjadi sasaran serangan Rusia.
Pasukan Rusia dipercaya telah berhasil masuk lebih dalam di kota itu. Beberapa pejabat Ukraina juga mengatakan satu rumah sakit di dekat pabrik tersebut diserang.
Sementara itu, tidak mungkin memverifikasi informasi dari kedua pihak, mengingat skala peperangan dan kurangnya komunikasi di Mariupol.
Sebelumnya, pihak Rusia mendesak pasukan Ukraina di Mariupol untuk menyerah.
Kementerian Pertahanan Rusia juga menuturkan, pasukan Ukraina di pabrik Azovstal berada dalam situasi parah.