Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, berbagi cerita tentang puasa Ramadan dan tradisi Idulfitri di Palestina.
Al-Shun menuturkan, perbedaan puasa itu terletak pada periodenya, di mana puasa di Palestina lebih lama daripada Indonesia.
"Anda tahu, puasa adalah puasa. Bergantung pada periodenya, kami, di Palestina, lebih lama dari Indonesia karena lokasinya," kata Al-Shun kepada CNNIndonesia.com, Kamis (28/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, puasa tujuannya sama, tidak ada perbedaan di Indonesia maupun di Palestina, karena prinsip melakukan ibadah puasa itu adalah sama. Yang berbeda, disebutkan di awal, hanya terkait waktu, karena di Palestina waktunya lebih panjang, sedangkan di Indonesia lebih pendek," lanjutnya.
Selain itu, Al-Shun juga menceritakan kesedihannya karena jauh dari keluarga selama merayakan Ramadan kali ini.
"Kemudian yang membedakan dari puasa [tahun] ini adalah jauh dari keluarga, karena kita berada di Indonesia, dan secara adat
kita biasa untuk berkumpul dengan keluarga, tetangga, ataupun kerabat-kerabat, sedangkan pada saat ini tidak dapat kita lakukan oleh rakyat palestina, dan khususnya bagi saya di sini," ceritanya.
Al-Shun juga mengungkapkan, dia melalui puasa tahun ini dengan menghadiri acara buka puasa yang diadakan oleh kedutaan besar di Indonesia.
Walaupun berbeda dalam periode Ramadan, warga Indonesia dan Palestina sama-sama mengunjungi keluarga mereka kala merayakan Idulfitri.
"Secara umum, terdapat persamaan antara tradisi yang untuk Idulfitri, perayaan Idulfitri di Palestina dan Indonesia, karena apa yang kami biasa lakukan di sana, mengunjungi keluarga, kerabat, dan juga tetangga, kemudian menziarahi kubur, menziarahi orang tua yang telah meninggalkan kita, dan juga kami merayakan, membuat makanan-makanan tradisional di Palestina," tuturnya.
Tak hanya itu, Al-Shun turut menceritakan keluarga di Palestina sering menyiapkan makanan khusus dalam merayakan Ramadan. Masyarakat juga mengunjungi keluarga dan kerabat mereka dengan membawa makanan manis dan kopi.
Beberapa manisan yang biasa disajikan kala Ramadan yakni Baklava, Kunafa, Ka'ak Al Aljwa, dan Ma'moul.