Inggris Akan Cari Bukti Dugaan Perkosaan oleh Tentara Rusia di Ukraina
Inggris akan mengirim penyelidik ke Ukraina untuk membantu mengumpulkan bukti kasus dugaan perkosaan sebagai bagian kejahatan perang yang diduga dilakukan pasukan Rusia, pada Mei mendatang.
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, mengatakan tim dari negaranya akan melakukan penyelidikan khusus terkait dugaan perkosaan ini.
"[Perkosaan] itu dilakukan untuk menundukkan perempuan dan menghancurkan masyarakat, dan kami ingin menghentikannya," kata Truss pada Jumat (29/4) di luar gedung Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), Den Haag, seperti dikutip Reuters.
Ia kemudian berujar, "[Penyelidikan] ini soal mengumpulkan berbagai bukti, pernyataan saksi, bukti forensik, dan bukti video."
Jaksa Ukraina dan ICC tengah menyelidiki potensi kejahatan perang di Ukraina sejak invasi Rusia 24 Februari lalu.
ICC memiliki yurisdiksi atas kejahatan perang yang dilakukan di Ukraina, termasuk oleh tentara Rusia. Namun, lembaga ini tak bisa mengajukan tuntutan agresi karena Moskow bukan anggota pengadilan.
Sejumlah politisi dan pakar hukum telah menyerukan pembentukan pengadilan terpisah sebagai cara tercepat untuk meminta pertanggungjawaban politisi Rusia atas perang ilegal di Ukraina
Namun, Truss punya penilaian lain. Ia khawatir jika ada pembentukan pengadilan baru akan memecah konsentrasi tim menangani kasus.
"Pengadilan tambahan akan mengalihkan fokus sumber daya yang mengumpulkan bukti penting ini," kata dia.
Ukraina, sebelumnya, telah melaporkan tindakan Rusia di negaranya ke ICC. Selama invasi berlangsung pasukan Moskow disebut melakukan genosida, penyiksaan hingga perkosaan terhadap warga sipil.
(isa/isa/agn)