Afrika Selatan Masuki Gelombang Kelima Covid-19
Afrika Selatan mengalami lonjakan kasus Covid-19. Gelombang kelima Covid-19 yang diperkirakan dimulai pada Mei atau Juni, terjadi lebih cepat karena sub varian Omicron yakni BA.4 dan BA.5.
Tercatat ada lebih dari enam ribu kasus baru per hari atau naik mencapai ribuan dalam waktu beberapa minggu saja. Proporsi konfirmasi positif Covid-19 pun meningkat dari empat persen pada pertengahan April menjadi 19 persen hingga Kamis (28/4).
Salim Abdool Karim, ahli kesehatan masyarakat di University of KwaZulu-Natal, berkata sub varian Omicron terbaru jadi alasan kenaikan kasus. Namun sejauh ini, 'hanya' ada peningkatan jumlah pasien di rumah sakit dan tidak ada tambahan kasus kematian.
"[Namun] ini terlalu dini untuk berkata bahwa BA.4 akan mengakibatkan gelombang [Covid-19] penuh," kata Karim, seperti dikutip AP.
Dia berkata mungkin liburan Paskah dan momen Ramadhan jadi salah satu faktor peningkatan kasus.
Richard Lessells, spesialis penyakit menular, menambahkan kemungkinan ada penurunan kekebalan akibat paparan gelombang sebelumnya sehingga berkontribusi pada kenaikan kasus lebih awal dari perkiraan.
Sebagaimana dilansir Guardian, sub varian Omicron, BA.4 dan BA.5 menunjukkan kemampuan pertumbuhan lebih unggul dibanding sub varian Omicron lain seperti BA.2.
Sementara itu, sejak awal pandemi, Afrika Selatan menyumbang mayoritas kasus Covid-19 di Benua Afrika. Jumlah penduduk Afrika Selatan memang kurang dari lima persen dari 1,3 miliar penduduk Afrika.
Namun dari 11,4 juta kasus yang dilaporkan benua ini, lebih dari seperempatnya berasal dari Afrika Selatan.
Di samping itu, Afrika Selatan juga menyumbang lebih dari setengah kasus kematian dari total 252 ribu kasus di satu benua.
Hanya saja, para ahli menduga, angka kasus yang tinggi juga didukung sistem kesehatan yang maju sehingga catatan rawat inap dan kematian terbilang lebih bagus daripada di negara-negara Afrika lain. Pun sudah lebih dari 44 persen orang dewasa di Afrika Selatan sudah divaksin.
Melihat lonjakan kasus, Benido Impouma, berkata kasus ini membuat orang harus lebih waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"[Ini] menunjukkan bahwa orang harus tetap waspada dan terus mematuhi langkah-langkah keselamatan publik seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Impouma.
(els/agn)