Badan keamanan Israel Shin Bet menuduh Iran menggunakan akun Facebook palsu untuk menggaet warganya guna mengumpulkan informasi soal negara tersebut.
Shin Bet menilai salah satu profil perempuan muda Yahudi-Kanada bernama Sara Puppi, yang mengklaim memiliki hubungan dengan Israel, adalah palsu.
Mereka menuding akun tersebut milik agen Iran agar bisa berteman dengan orang Israel melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengumpulkan informasi soal tokoh-tokoh Israel sembari memperkirakan kesediaan mereka untuk menyakiti diri, dan menggunakan tekanan menjanjikan ribuan dolar," demikian keterangan Shin Bet, seperti dikutip AFP pada Kamis (5/5).
Ia kemudian berujar, "Manipulasi emosional dan romantis juga digunakan."
Setelah menghubungi via Facebook, Puppi akan beralih ke aplikasi pesan WhatsApp. Ia membujuk teman barunya untuk memberikan informasi soal Israel.
Shin Bet mengaku telah menyamar menjadi teman Puppi dan menerima pembayaran Bitcoin darinya. Namun, awal pekan ini akun Facebook Puppi sudah tak aktif.
"Operator Iran di balik akun itu menggunakan cover story bisnis untuk memberikan berbagai misi," kata Shin Bet.
Menurutnya, Puppi punya keinginan menyakiti orang-orang LGBT serta perwakilan bisnis dan diplomat Arab yang bertugas di Israel.
Mereka yang berada di balik akun itu juga mencoba merusak hubungan Israel dengan Rusia dengan mendorong orang-orang mengkritik Presiden Vladimir Putin atas invasinya di Ukraina.
Teman-teman baru Puppi, lanjut Shin Bet, bisa terhubung dengan akun yang mengarah ke Iran dan intelijen.
Pernyataan Shin Bet ini muncul beberapa hari usai Israel mengklaim Iran telah berencana membunuh seorang diplomat Israel di Turki.
Sementara itu, Israel mengklaim menggagalkan dugaan tawaran Iran untuk membunuh jenderal Amerika Serikat di Jerman, seorang jurnalis di Prancis, dan diplomat Israel di Turki.
"[Plot] diperintahkan, disetujui dan didanai oleh kepemimpinan senior rezim Iran dan dimaksudkan untuk dieksekusi Korps Pengawal Revolusi Islam [IRGC]," demikian pernyataan resmi pemerintah Israel.
Sejauh ini, kantor perdana Menteri Israel menolak memberikan rincian lebih lanjut. Iran juga tak segera menanggapi pernyataan Tel Aviv.
(isa/agn)