Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, meminta Leonardo DiCaprio tutup mulut setelah aktor Hollywood itu koar-koar soal betapa penting menjaga lingkungan hutan Amazon.
Pernyataan itu ia sampaikan saat menyapa pendukungnya di Istana Alvorada, kantor kepresidenan Brasil, pada Selasa (4/5).
"Sekarang, DiCaprio harus tahu, bahkan presiden Organisasi Perdagangan Dunia [WTO] mengatakan tanpa agribisnis Brasil, dunia akan kelaparan," kata Bolsonaro, seperti dilansir CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian berkata, "Jadi,DiCaprio lebih baik tutup mulut daripada membual."
Pernyataan ini muncul usai DiCaprio menyerukan agar publik peduli lingkungan Amazon beberapa hari lalu. Brasil, kata dia, adalah rumah bagi Amazon dan ekosistem kritis lain untuk mencegah perubahan iklim.
"Apa yang terjadi di sana adalah masalah bagi kita semua, dan pemungutan suara kaum muda adalah kunci dalam mendorong perubahan untuk planet yang sehat," tulis Dicaprio di Twitter.
Ia lalu mendesak para pemuda untuk mencari informasi lebih lanjut soal pendaftaran di situs terkait kepedulian terhadap lingkungan, Olha o Barulhinho, dengan mengikuti langkah-langkah yang ada.
Sehari kemudian, Bolsonaro membalas cuitan DiCaprio.
"Terima kasih atas dukungan Anda, Leo. Itu sungguh penting bagi setiap pemilih Brasil dalam Pemilu mendatang," tulis Bolsonaro.
"Rakyat kami akan memutuskan jika mereka ingin tetap menjaga kedaulatan Amazon atau diperintah oleh penjahat yang melayani kepentingan asing khusus. Kerja bagus di The Revenant."
Di Brasil sendiri, pemungutan suara tak wajib bagi kelompok usia 16 hingga 18 tahun. Namun, banyak artis dan selebritas lokal mendesak agar orang mendaftar dan memilih dalam pemilu presiden Oktober mendatang.
Kebijakan Bolsonaro menjadi sorotan dalam pemilu kali ini. Selama menjabat di periode pertama, kebijakan Bolsonaro dianggap melemahkan perlindungan lingkungan hidup karena kepentingan bisnis.
Sekelompok pengacara iklim mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menyelidiki Bolsonaro atas dugaan serangannya di Amazon. Menurut mereka, tindakan orang nomor satu di Brasil itu merupakan "kejahatan terhadap kemanusiaan."
Menurut laporan Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa Brasil (INPE), selama tiga bulan pertama di 2022, porsi hutan hujan Amazon yang terdampak deforestasi mencapai tingkat paling tinggi.
Menurut INPE, 941.34 kilometer persegi lahan Amazon hancur sejak Januari hingga Maret ini. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi selama lembaga itu memantau deforestasi Amazon sejak 2016.
Jumlah itu juga melonjak sekitar 64 persen dari 2021, saat area hutan terdampak sekitar 573.29 kilometer.
(isa/has)