Anak 13 Tahun Digagahi Polisi India saat Hendak Lapor Diperkosa 4 Pria
Seorang anak perempuan berusia 13 tahun diduga diperkosa dan disekap oleh empat pria di India, Jumat (22/4) lalu. Anak itu mencoba melaporkan kejadian yang menimpa dirinya ke polisi.
Namun nahas, ia justru kembali diperkosa oleh salah satu petugas polisi di Distrik Lalitpur, Uttar Pradesh.
Mengutip CNN.com, Jumat (6/5) ini, pihak berwenang di Uttar Pradesh mengakui bahwa seorang petugas polisi sudah ditangkap sehubungan dugaan insiden tersebut pada Rabu (4/5). Anak perempuan itu diketahui diculik dan ditahan selama empat hari di negara bagian Madhya Pradesh. Selama penculikan, anak itu diperkosa berulang kali.
Selain empat pria, polisi juga menangkap seorang perempuan yang diduga ikut membantu penculikan itu. Kelima orang itu juga dituduh melanggar hukum India yang berlaku untuk melindungi kasta minoritas. Meski demikian, hingga saat ini kelimanya belum didakwa secara resmi.
Kantor polisi Distrik Lalitpur mengungkapkan sedang melakukan investigasi mendalam terkait tindakan petugas polisi yang ikut memperkosa korban. Setelah penangkapannya, terduga pelaku mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak bersalah dan menuntut penyelidikan independen.
Semua petugas yang berjaga pada saat dugaan insiden pun telah ditegur, dan polisi mengaku akan mengambil tindakan terhadap mereka jika terbukti bersalah atas kejahatan apa pun.
Insiden itu pun menyebabkan kegeraman di tengah masyarakat India sebab polisi dianggap melanggengkan kekerasan seksual secara sistemik.
Politisi senior untuk Partai Oposisi Kongres India Priyanka Gandhi Vadra dalam sebuah cuitan mengungkap kekecewaannya atas kasus itu.
"Jika kantor polisi tidak aman untuk wanita, lalu ke mana mereka akan pergi untuk mengadu?" tulisnya dalam akun @priyankagandhi, Rabu (4/5) lalu.
Kasus ini menambah deret panjang kekerasan seksual yang terjadi di India. Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional India, lebih dari 28 ribu kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur dilaporkan pada tahun 2020.
Tetapi para aktivis percaya angka sebenarnya jauh lebih tinggi, seperti di negara lain, pemerkosaan sering tidak dilaporkan.
(cyn/agt)