Pasukan Israel memukuli sejumlah warga Palestina saat pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di Gereja Katedral the Annunciation of the Virgin, Yerusalem pada Jumat (13/5).
Hal itu tampak dari video siaran langsung yang diunggah oleh akun Twitter Al Jazeera @AJEnglish.
"Pasukan pendudukan Israel menyerang warga Palestina saat pemakaman jurnalis Al Jazeera yang terbunuh," tulis unggahan akun tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al Jazeera juga melaporkan bahwa tentara Israel menanyakan apakah warga yang hadir beragama Kristen atau Islam.
"Jika anda muslim, anda tidak boleh masuk," tambah unggahan yang sama.
Dalam video tersebut tampak tentara Israel memukuli warga Palestina yang sedang mengangkat peti jenazah Abu Akleh dengan tongkat. Warga pun berlarian sembari mengamankan peti tersebut.
Berdasarkan laporan AFP, Israel melarang bendera Palestina dikibarkan di depan umum dan secara rutin melakukan intervensi terhadap mereka yang mengaraknya saat demonstrasi atau pertemuan lainnya.
Polisi Israel mengklaim mereka telah memperingatkan orang banyak untuk menghentikan lagu-lagu "nasionalistik" dan dipaksa untuk bertindak sebagai "perusuh yang kejam mencoba mengganggu jalannya pemakaman yang seharusnya."
Abu Akleh tewas tertembak kala meliput operasi militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5) lalu. Banyak warga Palestina yang rela hadir ke pemakaman jurnalis itu demi memberikan penghormatan.
Sejumlah saksi mata mengatakan Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel. Tak hanya itu, video menunjukkan tembakan terus dilakukan saat jurnalis lain di tempat kejadian berupaya menolong Abu Akleh.
Sebagaimana diberitakan CNN, Abu Akleh lahir di Yerusalem pada 1971. Ia lahir dalam keluarga Kristen Palestina yang berasal dari Bethlehem.
(sfr)