KILAS INTERNASIONAL

Pernyataan Singapura Tolak Abdul Somad hingga Nota Diplomatik RI

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2022 07:25 WIB
Ustaz Abdul Somad ditolak masuk Singapura. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Singapura merilis pernyataan dan mengungkapkan sejumlah alasan menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk negara tersebut.

Kabar lainnya adalah Pemerintah Indonesia mengirim nota diplomatik meminta alasan Singapura menolak kedatangan UAS.

Berikut kabar 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional:

1. Singapura Tolak Abdul Somad karena Kafirkan Penganut Agama Lain

Pemerintah Singapura mengakui telah menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad. Ada beberapa alasan yang mendasari Abdul Somad ditolak masuk Singapura.

Mengutip situs resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura, salah satu alasannya yakni karena Abdul Somad pernah merendahkan penganut agama selain Islam.

"Dia juga membuat komentar yang merendahkan penganut agama lain, seperti Kristen, dengan menyebut salib Kristen sebagai tempat tinggal 'jin kafir'. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

2. RI Layangkan Nota Diplomatik ke Singapura, Minta Jelaskan UAS Ditolak

Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Singapura meminta otoritas setempat menjelaskan alasan penolakan masuk Abdul Somad Batubara alias Ustaz Abdul Somad (UAS) beserta rombongannya.

"KBRI telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Singapura, guna menanyakan lebih lanjut alasan penolakan tersebut," bunyi pernyataan KBRI Singapura yang diterima CNNIndonesia.com pada Selasa (17/5).

Penceramah kondang itu mengaku pergi ke Singapura bersama keluarga dan sahabat dalam rangka liburan. UAS tiba di Singapura pada Senin (16/5) siang.

3. Batalion Azov Ungkap Situasi 'Neraka' Bertahan dari Gempuran Rusia

Salah satu anggota milisi perlawanan Ukraina, Batalion Azov, mengungkapkan situasi 'neraka' yang mereka alami bertahan dari gempuran Rusia di pabrik baja Azovstal, Mariupol.

D Kozatsky merupakan anggota Batalion Azov yang bertahan bersama ratusan milisi lainnya di pabrik tersebut, seperti dilansir dari Pravda.

Ia mengatakan, para milisi yang mengalami luka-luka terus bertambah. Kini ada sekitar 600 hingga 700 personel yang bertahan di pabrik baja Azovstal.



(tim/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK