Kereta Gantung Yerusalem, Palestina Sebut Hapus Warisan Masa Depan

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2022 11:20 WIB
Mahkamah Agung Israel telah menyetujui pembangunan kereta gantung di Yerusalem, namun ditolak warga Palestina dan sejumlah pihak.
Foto ilustrasi. Kota Yerusalem. (AFP PHOTO / ROMEO GACAD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mahkamah Agung Israel telah menyetujui pembangunan kereta gantung di Yerusalem. Mereka memutuskan tak intervensi rencana itu dan mengatakan prosedur sudah sesuai.

Keputusan itu diambil oleh tiga panel hakim dan disebarluaskan Kementerian Kehakiman Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun proyek itu tak serta-merta diterima semua pihak. Palestina menyatakan rencana itu akan menghapus warisan wilayah yang menjadi harapan masa depan.

Selain itu, rute yang direncanakan akan menempatkan kereta gantung beberapa meter di atas rumah warga di Yerusalem Timur.

Penolakan juga muncul dari kelompok hak budaya dan lingkungan Israel, warga Palestina di Silwan, lingkungan Yerusalem Timur di kaki Kota Tua, dan para pembuat petisi yang menentang proyek tersebut.

Koalisi kelompok-kelompok yang menentang proyek tersebut mengatakan kereta gantung akan memberikan pukulan yang menentukan terhadap penilaian sejarah, mengubah rute lalu lintas turis, dan merugikan pedagang Palestina di Kota Tua.

"Yang tersisa sekarang adalah perjuangan publik untuk menghentikan proyek gila ini," ujar anggota kelompok Peace Now Israel, yang menentang rencana tersebut, Hagit Ofran, dikutip Reuters pada akhir pekan lalu.

Proyek kereta gantung diusulkan pada 2019. Nantinya, moda transportasi ini akan mengantar sekitar 3.000 turis dan jamah dari bagian barat Yerusalem ke pintu masuk Dung Gate menuju Kota Tua Timur. Jarak tempuhnya hanya sekitar empat menit dan akan beroperasi setiap jam.

Pemerintah Israel mengklaim kereta gantung ini akan menguntungkan di sektor pariwisata. Seperti misalnya di situs-situs di Kota Tua yang dianggap suci bagi orang Yahudi, Muslim dan Kristen. Selain itu, kereta ini juga bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di wilayah tersebut.

Yerusalem merupakan wilayah yang diperebutkan sejak lama oleh dua negara ini. Palestina menginginkan Yerusalem Timur, mencakup Kota Tua, sebagai ibu kota negara masa depan.

Sementara itu, Israel mencaplok wilayah tersebut usai perang Timur Tengah 1967. Mereka juga mengklaim seluruh Yerusalem adalah ibu kota abadi dan tak terpisahkan.

[Gambas:Video CNN]



(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER