Korea Utara mulai melaporkan kasus pertama Covid-19 beberapa pekan lalu lalu.
Sejak itu, Korut melaporkan ratusan ribu kasus 'demam misterius' dan sejumlah kematian.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korut melaporkan 232.880 orang mengalami gejala demam dan enam kematian pada Rabu (18/5). Namun, Pyongyang tidak memberikan detail berapa banyak kasus positif Covid-19 dari orang yang demam tersebut, dikutip dari Reuters.
Penyebaran Covid-19 di Korut sendiri diduga disebabkan oleh penyelenggaraan parade militer pada 25 April lalu.
Dalam mengatasi penyebaran Covid-19 ini, pemimpin Korut Kim Jong-un menerapkan berbagai kebijakan standar hingga 'gila' untuk memerangi Covid-19 di negaranya.
Pemerintah Korut memberikan vaksin kepada tentara perbatasan mereka. Vaksin yang diberikan adalah vaksin Sinovac yang dibuat oleh China, dikutip dari Radio Free Asia.
Kim Jong-un memerintahkan penguncian (lockdown) satu negara pun mendeklarasikan "sistem pencegahan darurat maksimal epidemi" setelah mengakui keberadaan kasus Covid-19 di Korea Utara.
Korea Utara mengerahkan pesawat perang ke China untuk mengambil suplai obat di tengah penyebaran Covid-19 negara itu.
Tiga pesawat Air Koryo dari Korut terbang ke Kota Shenyang, China, Senin (16/5).
"Mereka bisa mengerahkan pesawat tambahan mengingat jumlah yang mereka kirimkan kali ini tak terlihat cukup," kata sumber anonim kepada Yonhap, dikutip dari Reuters.
Kim Jong-un memerintahkan militer Korut untuk menstabilkan distribusi obat Covid-19 di Kota Pyongyang.
Kim dalam media pemerintah KCNA mengatakan bahwa obat-obatan yang dibeli Korut tak mencapai masyarakat secara cepat dan akurat. Ini menjadi alasan Kim mengerahkan pasukan medis militernya untuk "menstabilkan suplai obat-obatan di Kota Pyongyang."
Pemantau komunitas Korut turut membantu pemerintah mengendalikan infeksi Covid-19 dengan meminta masyarakat melangsungkan langkah-langkah kebersihan, salah satunya berkumur.
"Unit kepala pemantau komunitas mengunjungi setiap rumah pada pagi hari dan sore hari, menekankan bahwa mencuci tangan dan berkumur air garam merupakan cara efektif mencegah virus corona," kata salah satu warga di provinsi Pyongan Utara.