Remaja pelaku penembakan maut di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas Selatan, Amerika Serikat, dilaporkan sempat menembak sang nenek sebelum melancarkan aksinya.
Insiden nahas itu sejauh ini menewaskan 18 orang anak-anak dan tiga orang dewasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber penegak hukum Texas melaporkan kepada CNN bahwa tersangka yang berusia 18 tahun itu diyakini menembak neneknya sebelum pergi menuju SD Robb.
Senator Negara bagian Texas Roland Gutierrez mengatakan sang nenek segera diterbangkan ke San Antonio untuk mendapat perawatan dan berhasil bertahan, menurut informasi yang diberikan Texas Rangers kepadanya.
"Pemuda ini menembak neneknya dan melarikan diri dari kejadian itu," kata Gutierrez kepada CNN.
Hal serupa juga dikatakan Gubernur Texas Greg Abbott. Ia mengatakan pelaku yang diidentifikasi bernama Salvador Ramos itu menembak neneknya tepat sebelum dia pergi menuju SD Robb sambil membawa pistol dan senapan menggunakan kendaraan.
"Namun, saya belum memiliki informasi lebih lanjut terkait hubungan dari dua penembakan ini. Pelaku dilaporkan siswa di SMA Ulvade dan merupakan warga AS," ujar Abbott.
Penembakan terjadi sekitar pukul 12.17 waktu lokal, menurut laporan Konsolidasi Distrik Sekolah Independen Uvalde.
Menurut Abbott, pelaku datang menggunakan kendaraan sambil membawa senjata tangan dan mungkin senapan.
Pelaku, kata Abbott, meninggalkan kendaraannya lalu masuk ke SD Robb dan melontarkan tembakan membabi-buta ke arah anak-anak yang berada di sekolah.
"Diyakini bahwa dia meninggalkan kendaraannya dan masuk ke Sekolah Dasar Robb di Uvalde dengan pistol dan dia mungkin juga membawa senapan, tetapi itu belum dikonfirmasi menurut laporan terbaru saya," kata Abbott.
Saat ini, sejumlah rumah sakit di sekitar SD Robb juga masih menangani sejumlah korban penembakan lainnya yang terluka. Rumah Sakit Universitas San Antonio mengatakan seorang wanita 66 tahun dan seorang anak perempuan 10 tahun dalam kondisi kritis.
SD Robb mengajar kelas dua hingga empat (siswa 7-10 tahun) dan memiliki 535 siswa pada tahun ajaran 2020-21, menurut data negara. Sekitar 90% siswa adalah orang Hispanik dan sekitar 81% siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi kurang beruntung, data menunjukkan.
Dua petugas keamanan yang mengejar pelaku ikut tertembak peluru, namun tidak dalam kondisi luka yang serius.
Aparat berwenang menuturkan pelaku beraksi sendirian. Hingga kini, motif penembakan belum terungkap.
Pelaku sendiri tewas di tempat kejadian setelah tertembak polisi karena melawan.