Sejumlah sisa-sisa produk makanan merek asing ditemukan pasukan Rusia di bekas markas besar pasukan Ukraina di Troitskoe.
Dikutip dari salah satu kantor berita Rusia, RIA Novosti, Minggu (29/5), terdapat banyak bungkusan paket makanan baik yang masih kosong maupun utuh di dalam gedung markas besar. Berbagai bungkus makanan itu berasal dari luar negeri dan tidak dapat ditemukan di Ukraina.
Berdasarkan laporan, beberapa produk makanan itu di antaranya keripik kentang produksi Amerika Serikat, muesli dari Inggris, sereal, teh, mi instan, dan gula dari negara lain. Ada pula rokok dan produk-produk Duty Free.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun salah satu produk makanan itu menyita perhatian sebagian netizen. Ada dugaan produk mi instan yang ditemukan itu adalah merek Indomie asal Indonesia.
Dugaan itu diperkuat dengan rekaman RIA Novosti yang merekam detik-detik tentara Rusia menemukan sisa-sisa makanan tersebut. Kemudian foto berlogo RIA Novosti yang menampilkan produk Indomie.
CNNIndonesia.com belum dapat memastikan kebenaran video dan foto yang beredar di media sosial tersebut. Berita RIA Novosti sendiri hanya menyebut itu sebagai mi instan.
Menurut pasukan bersenjata, Cossack, sisa-sisa bungkus makanan tersebut mengindikasikan pernah ada tentara asing bayaran di lokasi. Militer Luhansk pun meyakini pelatihan tentara Ukraina yang dilakukan pihak Barat dilakukan di tempat tersebut.
Adapun Troitskoe berada di daerah perbatasan administratif Republik Rakyat Luhansk (LNR) dan Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang dikuasai Ukraina selama delapan tahun. Garis demarkasi membentang di sepanjang jalan menuju desa.
Saat ini, di dalam gedung yang berfungsi sebagai markas besar pasukan keamanan Ukraina, selain tersisa berbagai sisa produk makanan, hanya terdapat kucing. Pasukan Ukraina telah meninggalkan lokasi.