Tes Covid Massal Digelar di Beijing Usai Deteksi 166 Kasus Positif

CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2022 21:21 WIB
Distrik berpopulasi padat di Beijing, Chaoyang, mengumumkan tiga ronde tes Covid-19 massal untuk menekan penyebaran virus corona.
Ilustrasi penanganan Covid-19 di Chaoyang, Beijing. (REUTERS/CARLOS GARCIA RAWLINS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Distrik berpopulasi padat di Beijing, Chaoyang, mengumumkan tiga ronde tes Covid-19 massal untuk menekan penyebaran virus corona yang muncul dari sebuah bar dan pusat perbelanjaan pekan lalu.

Beberapa pejabat mengumumkan tes massal tersebut bakal berlangsung pada Senin (13/6) dan Rabu (15/6).

Sejauh ini, sebanyak 166 kasus positif Covid-19 diketahui terhubung dengan penyebaran di bar Heaven Supermarket, Sanlitun, Distrik Chaoyang, Kamis (9/6). Sebanyak 145 kasus menimpa pelanggan bar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut juru bicara Kota Beijing, Xu Hejian, wabah Covid-19 yang menyebar di kota itu saat ini 'ganas,' Minggu (12/6).

"Saat ini, risiko penyebaran lebih jauh masih ada. Tugas paling darurat saat ini adalah melacak sumber klaster, pun mengelola dan mengendalikan risiko," kata Xu, dikutip dari Reuters.

Selain itu, Xu menekankan Beijing harus bisa mencegah kemunculan "penguat epidemi."

Tak hanya melakukan tes massal, dua gedung tempat tinggal warga Chaoyang dikunci (lockdown) pada Minggu (12/6) setelah mendeteksi satu kasus positif.

Barikade besi besar juga ditempatkan di kompleks tersebut. Tampak pula beberapa staf dengan alat pelindung diri membawa disinfektan masuk ke gedung itu.

A worker carries out disinfection on top of a fire engine, in an area under lockdown amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak, in Chaoyang district of Beijing, China May 23, 2022. REUTERS/Thomas SuenTes covid massal digelar di Chaoyang, Beijing. (REUTERS/THOMAS SUEN)

Pihak kepolisian dan pengamanan ekstra ditempatkan di pintu keluar gedung itu.

Beberapa bisnis di dekat gedung itu, termasuk "Paradise Massage & Spa" juga mengalami lockdown. Sejumlah staf dan konsumen di tempat itu juga dikunci selama dua hari untuk dicek.

Beberapa warga Beijing mengaku mendapatkan pesan yang mengimbau mereka melapor bila sempat berkunjung ke bar di Sanlitun tersebut dalam waktu dekat.

Sementara itu, kejadian ini berlangsung sepekan setelah Beijing mengatakan bakal melonggarkan pembatasan Covid-19, yakni dengan mengizinkan warga makan di dalam ruangan.

Di sisi lain, tes massal dan lockdown bukanlah kebijakan yang asing di China, mengingat Negeri Tirai Bambu cukup ketat menerapkan strategi nol-Covid mereka.



(pwn/sry)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER