Separatis pro-Rusia: Ukraina Pilih Nyerah atau Mati di Severodonetsk
Kelompok separatis pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR), mendesak pasukan Ukraina untuk menyerah dalam pertempuran di Severodonetsk, timur negara, atau mati.
"Mereka (pasukan Ukraina) memiliki dua pilihan: mengikuti contoh rekan-rekan mereka menyerah atau mati," kata Wakil Kepala Departemen Milisi Rakyat DPR, kepada media Rusia, RIA Novosti.
"Mereka tidak punya pilihan lain," paparnya menambahkan.
Pertempuran pasukan Rusia vs Ukraina kian memanas di wilayah timur negara eks Uni Soviet itu, terutama di Kota Severodonetsk.
Severodonetsk merupakan episentrum peperangan di wilayah Donbas. Sebagian besar wilayah di kota itu telah dikuasai pasukan Rusia.
Angkatan Bersenata Ukraina (AFU) bahkan mengakui pasukannya harus mundur menjauhi pusat Severodonetsk akibat gempuran Rusia yang kian sengit per Senin (13/6) pagi.
"Musuh, dengan dukungan artileri, melakukan operasi penyerangan di kota Severodonetsk, sebagian berhasil, mendorong unit kami menjauh dari pusat kota, dan permusuhan berlanjut," kata AFU seperti dikutip CNN.
"Rusia melihat keberhasilan "karena keuntungan signifikan dalam artileri," kata Serhiy Hayday, kepala administrasi militer Ukraina di wilayah Luhansk, melalui Telegram.
Hayday mengatakan sekitar 500 warga sipil, termasuk 40 anak-anak, masih berlindung di pabrik kimia Azot di kota itu, yang dibombardir berat "oleh artileri musuh berkaliber besar," katanya.
Pasukan Ukraina berusaha mengevakuasi orang, kata Hayday. "Tempat perlindungan Azot tidak sekuat yang ada di Azovstal Mariupol," ucapnya.
Meski begitu, Hayday menuturkan pasukannya berhasil mengevakuasi beberapa warga sipil keluar Severodonetsk.
Namun, langkah evakuasi terbatas lantaran skala bombardir Rusia yang menggila.
Rusia menghancurkan segalanya," kata Hayday dalam pengumuman yang disiarkan televisi pada pekan lalu.
"Mereka menembakkan tank dan artileri ke bangunan tempat tinggal," paparnya menambahkan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita RBC-Ukraina.
Hayday menegaskan meskipun pasukannya melangkah mundur, Ukraina tetap mempertahankan kendali atas zona industri Serverodonetsk, area utama yang terletak di pinggiran kota.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memaparkan Severodonetsk masih menjadi "pusaran peperangan di Donbas".
Ia bahkan menegaskan nasib Donbas ditentukan dari pertempuran Rusia vs Ukraina di Severodonetsk.
"Ini adalah pertempuran yang sangat sengit, sangat sulit. Mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang peperangan ini," kata Zelensky.
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang membela kami. Dalam banyak hal, nasib Donbas kita ditentukan di sana (Severodonetsk)," paparnya menambahkan.