Suasana Udaipur usai Pemenggalan Kepala Pendukung Hina Nabi Muhammad

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Jul 2022 07:43 WIB
Suasana kota Udaipur, India tampak mencekam usai insiden pemenggalan penjahit Hindu pendukung penghina Nabi Muhammad. Jam malam diterapkan dan internet diputus.
Suasana kota Udaipur, India tampak mencekam usai insiden pemenggalan penjahit Hindu pendukung penghina Nabi Muhammad. (AFP/SAJJAD HUSSAIN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Terhitung sudah dua hari Kota di India, Udaipur, menerapkan aturan bak lockdown. Hal itu mereka terapkan usai insiden pemenggalan kepala seorang penjahit Hindu karena mendukung penghina Nabi Muhammad pada Rabu (28/6) lalu.

AFP melaporkan aturan ketat itu termasuk penetapan jam malam bagi penduduk yang tinggal di Udaipur dan pemutusan akses internet di sejumlah wilayah negara bagian Rajasthan.

Pemerintah juga mengerahkan 600 personel tambahan untuk mengamankan situasi di Udaipur. Berdasarkan foto yang beredar, saat petang tampak jalanan sepi dan lengang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertokoan juga banyak yang tutup. Kemudian saat malam menjelang, terlihat petugas berjaga dan menyisir wilayah.

Pemerintah menerapkan langkah itu untuk mencegah ketegangan lebih lanjut di Udaipur. Insiden pemenggalan kepala seorang penjahit Hindu bermula saat korban membagikan unggahan yang terkesan mendukung juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma.

Sharma diketahui memang sempat menyinggung hubungan Nabi dengan istrinya di sebuah acara televisi. Sejak saat itu, korban menerima ancaman pembunuhan.

Suatu ketika, para penyerang mengunjungi toko, tempat dia biasa menjahit, dengan menyamar sebagai pelanggan. Mereka lalu menyerangnya dengan pisau besar.

Pihak berwenang kemudian bergegas mengerahkan polisi tambahan ke Udaipur meredam kerusuhan.

Pemenggalan tersebut memicu kecaman dan demonstrasi dari penduduk.

Tokoh Muslim dan organisasi Islam di India mengecam insiden tersebut. Menteri Persatuan untuk Urusan Minoritas India Mukhtar Abbas Naqvi menegaskan tindakan itu bertentangan dengan Islam dan kemanusiaan.

Kecaman serupa juga muncul dari Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India (AIMPLB) dan Jamiat Ulema-e-Hind menyebut tindakan pemenggalan di Udaipur tak Islami.

Sementara itu, ribuan warga di India ramai-ramai turun ke jalan menuntut pelaku dijatuhi hukuman mati. Negara ini diketahui masih menerapkan hukuman eksekusi.

Sentimen agama di India kerap terjadi sejak Narendra Modi menjadi perdana menteri. Dalam sebuah laporan bahkan menyebut, ia telah mengubah India menjadi negara nasionalis Hindu yang otoriter.

Kasus lain yang berkaitan dengan sentimen anti-Islam secara terang-terang juga pernah terjadi melalui alat negara.

Salah satunya saat pengadilan di India menilai memakai hijab bukan prinsip penting dalam Islam. Putusan itu muncul usai beberapa mahasiswa Muslim menuntut hak mereka mengenakan hijab di kampus Karnataka.

Lalu ada pula aparat kepolisian yang menghancurkan rumah penduduk karena diduga mereka beragama Islam usai bentrok Muslim-Hindu tak lama setelah festival Ram Navara berlangsung.

Dari jumlah kasus itu tampak yang kerap berseteru adalah pihak Hindu radikal dan disokong pemerintah.

(nsa/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER