Gagal Merdeka, Pemimpin Skotlandia Lega Boris Johnson Mundur

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2022 21:03 WIB
Menteri Utama Skotlandia, Nicola Sturgeon, mengaku lega setelah mengetahui Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mundur pada hari ini, Kamis (7/7).
Menteri Utama Skotlandia, Nicola Sturgeon, mengaku lega setelah mengetahui Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mundur pada hari ini, Kamis (7/7). (AFP/Russell Cheyne)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Utama Skotlandia, Nicola Sturgeon, mengaku lega setelah mengetahui Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mundur pada hari ini, Kamis (7/7).

"Bakal ada kelegaan besar mengingat masalah dalam beberapa hari atau bulan terakhir akan berakhir, meskipun gagasan Boris Johnson tetap menjabat sebagai PM sampai musim gugur jauh dari kondisi ideal, dan tentunya tidak berkelanjutan," kata Sturgeon.

Sturgeon menganggap Johnson tak cocok menjadi perdana menteri Inggris. Walaupun demikian, Sturgeon menilai kelengseran Johnson tak bakal memperbaiki demokrasi di Skotlandia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tingkat demokrasi Polandia yang terhubung dengan pemerintah Westminster, tak terselesaikan hanya dengan perubahan PM," kata Sturgeon melalui Twitter.

"Kemerdekaan hanya bisa terjadi jika mayoritas warga Skotlandia memilihnya. Tidak ada keraguan [warga Skotlandia] menawarkan alternatif yang nyata dan permanen ke Westminster, dan kesempatan untuk memenuhi potensi di dalam dan memainkan peran kami sebagai warga global yang baik."

Sebagaimana diberitakan Bloomberg, Sturgeon berkali-kali mendesak referendum agar Skotlandia lepas dari Inggris. Namun, Johnson menolak gagasan referendum itu.

Kini, Johnson mengumumkan pengunduran dirinya, setelah beberapa menteri mengundurkan diri imbas sederet kasus yang menimpa pemerintahan.

[Gambas:Video CNN]



[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER