Seorang perempuan yang menjadi saksi mata penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengungkapkan kronologi kejadian.
Saat itu Abe tengah berkampanye di jalanan Nara, di Jepang wilayah barat, sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
"Ia tengah memberikan pidato dan seorang pria kemudian muncul dari belakang," kata seorang perempuan muda yang berada di lokasi kejadian, seperti diberitakan NHK, dan dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suara tembakan pertama seperti (senjata) mainan. Ia tidak terjatuh dan kemudian ada suara keras. Tembakan kedua lebih terlihat, Anda bisa melihat percikan dan asap," katanya.
Ia menambahkan, setelah terjadi tembakan kedua, orang-orang langsung mengelilingi Abe dan memberikan pertolongan pijat jantung. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Laporan berbeda dari media lokal Jepang, mengutip laporan polisi, mengatakan Abe ditembak tiga kali oleh pelaku.
Terlihat ceceran darah di tempat insiden kejadian. Berdasarkan foto yang beredar, Abe juga terlihat berdarah di bagian dada.
NHKmelaporkan seorang pemuda atau setengah baya yang diduga tersangka langsung ditahan pihak berwenang.
Abe sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit Nara dan tak sadarkan diri setelah serangan tersebut. Menurut Kyodo News, Abe mungkin mengalami henti jantung.
Penembakan tergolong jarang terjadi di Jepang. Pasalnya, Negeri Matahari Terbit itu punya hukum yang ketat soal kepemilikan senjata.
Abe menjadi PM Jepang empat kali beruntun. Periode pertamanya berlangsung dari 2006-2007, sementara periode keduanya berlangsung dari 2012 hingga 2014.
Pada 2014, Abe kembali melanjutkan jabatannya hingga tahun 2017. Ia mundur setelah menjalani periode ke-4 pada 2020.
(afp/vws)