Populasi Terbanyak di Dunia, India Bakal Salip China pada 2023

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan bahwa populasi India bakal mengalahkan China pada 2023. Ini membuat India bakal mengemban predikat sebagai negara dengan populasi terbanyak sedunia.

"India diproyeksikan mengalahkan China sebagai negara dengan penduduk terbanyak dunia pada 2023," demikian pernyataan PBB dalam laporan berjudul 'Prospek Populasi Dunia 2022' yang dirilis pada Senin (11/7) seperti dikutip Reuters.

Lihat Juga : Apa Itu Gereja Unifikasi, Sekte yang Terseret Pembunuhan Shinzo Abe?

Namun, PBB tidak memberikan detail perkiraan populasi di India pada tahun tersebut.

Meski demikian, populasi India pada 2050 diperkirakan bakal mencapai 1,6 miliar. Angka ini mengalahkan proyeksi populasi di China yang hanya mencapai 1,3 miliar.

Pada 2022 sendiri, India memiliki 1,412 miliar populasi. Angka ini masih lebih rendah ketimbang China yang memiliki populasi sebanyak 1,426 miliar.

Tak hanya itu, PBB menyampaikan populasi manusia secara global bakal mencapai delapan miliar pada pertengahan November 2022.

Lihat Juga : Shinzo Abe Tewas Ditembak, Bagaimana Pengamanan Eks Pejabat Jepang?

PBB juga memprediksi populasi dunia bisa bertumbuh hingga 8,5 miliar pada 2030, pun mencapai 9,7 miliar pada 2050.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, PBB mengatakan populasi dunia bakal mencapai tingkat tertinggi pada 2080-an, di mana angka populasi dapat menyentuh 10,4 miliar.

PBB juga menyampaikan setengah dari populasi global sampai pada 2050 bakal berfokus pada delapan negara, yakni Kongo, Mesir, Etiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania.

Meski demikian, populasi 61 negara di dunia bakal menurun hingga satu persen atau lebih pada 2022 sampai 2050, disebabkan karena berkurangnya kesuburan.

Lihat Juga : Ke Mana Presiden Sri Lanka Rajapaksa Kabur usai Rumah Digeruduk Massa?

Merespons temuan ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan bahwa "Hari Populasi Dunia tahun ini jatuh pada tahun yang menjadi tonggak sejarah, ketika kita mengantisipasi kelahiran delapan miliar penduduk bumi."

Walaupun demikian, Guterres mengingatkan dunia agar tetap peduli dengan "planet kita" dan "merefleksikan" komitmen yang belum tercapai antara satu sama lain.