Survei: Swiss Makin Condong ke NATO Efek Rusia Serbu Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2022 04:46 WIB
Swiss dinilai mulai condong beralih merapat ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Bendera NATO. (AFP/KENZO TRIBOUILLARD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Swiss dinilai mulai condong beralih merapat ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Indikasi itu berdasarkan survei Studi Pusat Keamanan dan Akademi Militer Swiss yang baru saja dipublikasi, seperti dilansir dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang memilih agar Swiss merapat ke NATO dan UE kini semakin banyak dibandingkan mereka yang memilih agar Swiss tetap netral.

Total hingga 52 persen responden dari warga Swiss yang mulai berpikir agar negaranya menguatkan kerja sama militer ke negara-negara Barat termasuk NATO. Namun, hanya 27 persen yang memilih untuk bergabung menjadi aliansi negara itu.

[Gambas:Video CNN]

Sebanyak 35 persen pemilih beranggapan bergabung dengan pertahanan Eropa bakal meningkatkan keamanan ketimbang berada di posisi netral. Angka itu naik 12 persen dibandingkan pada 2021.

Sebanyak 39 persen yang masih berpikir netralitas akan melindungi Swiss. Penurunan suara responden yang memilih netral disebut yang terbesar dalam 20 tahun terakhir.

"Hanya 58 persen populasi Swiss yang masih yakin netralitas melindungi Swiss dari konflik internasional, bandingkan dengan angka 69 persen pada Januari," demikian pernyataan pemerintah atas survei itu.

Studi Pusat Keamanan dan Akademi Militer Swiss di bawah Universitas ETH Swiss membuat survei opini publik tentang kebijakan luar negeri, keamanan dan pertahanan untuk evaluasi jangka panjang.

Studi 'Keamanan 2022' dilakukan pada Januari 2022, namun polling juga dilakukan dengan mewawancara 1.003 orang via telepon antara 30 Mei dan 17 Juni setelah Rusia invasi Ukraina.

Swiss saat ini masih berstatus negara netral dan mewajibkan seluruh warganya yang laki-laki untuk mengikuti wajib militer.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER