Sri Lanka Akan Kembali Buka Kantor Kepresidenan Usai Digeruduk Massa

CNN Indonesia
Minggu, 24 Jul 2022 16:00 WIB
Sri Lanka akan membuka kembali kantor kepresidenan mulai besok, Senin (25/7), usai sempat diduduki demonstran anti-pemerintah.
Sri Lanka akan membuka kembali kantor kepresidenan mulai besok, Senin (25/7), usai sempat diduduki demonstran anti-pemerintah. (Foto: REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sri Lanka akan membuka kembali kantor kepresidenan mulai besok, Senin (25/7), usai sempat diduduki demonstran anti-pemerintah selama beberapa hari.

"Kantor itu siap dibuka kembali mulai Senin. Pengepungan kantor, yang berlangsung sejak 9 Mei, kini telah dicabut," kata seorang polisi Sri Lanka kepada AFP, Minggu (24/7).

Sebelumnya, pasukan keamanan menggeruduk kamp anti pemerintah yang ada di Kolombo pada Jumat (22/7) pagi waktu setempat. Mereka menghancurkan tenda-tenda dan menangkap sejumlah orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer memaksa pedemo untuk angkat kaki dari kamp karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Namun, massa berencana pergi usai presiden terpilih Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, melantik kabinet baru.

Tindakan aparat Sri Lanka mendapat kecaman dari komunitas dan organisasi internasional karena menggunakan kekerasan dalam menindak pengunjuk rasa.

Namun, juru bicara polisi, Nihal Talduwa, mengatakan para pendemo bebas melanjutkan aksi mereka di tempat yang ditentukan, di dekat kantor kepresidenan.

"Mereka bisa tetap berada di tempat protes resmi. Pemerintah bahkan mungkin akan membuka beberapa tempat lagi bagi para demonstran di kota itu," kata Talduwa.

Sri Lanka berada dalam kekacauan usai krisis ekonomi mendera negara ini. Pada April lalu, negara tersebut dilaporkan bangkrut. Harga barang, terutama barang impor, gas LPG, dan bahan bakar minyak (BBM) melonjak.

Warga lalu menggelar demo, menuntut presiden saat itu, Gotabaya Rajapaksa, dan kroni-kroninya mengundurkan diri. Mereka menilai pemerintah korup dan gagal mengurus negara.

Pekan lalu, massa menyerbu kediaman Rajapaksa, kantor perdana menteri, dan gedung pemerintahan lain. Namun, saat itu Rajapaksa berencana minggat, tapi sempat tercegat pihak imigrasi.

Militer kemudian mengamankan Rajapaksa dan keluarganya di pangkalan Angkatan Laut. Mereka lalu terbang ke Maladewa, kemudian ke Singapura.



Di Singapura, Rajapaksa mengirim surat pengunduran diri via email ke parlemen. Ia juga menunjuk Wickremesinghe yang saat itu jadi perdana menteri, sebagai pelaksana tugas presiden.

Parlemen kemudian menggelar pemungutan suara untuk memilih presiden baru, dan Wickremesinghe berhasil memenangkan kontestasi ini. Ia dilantik pada Kamis (21/7).

(isa/pra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER