Rusia Akui Serang Odessa Ukraina: Hancurkan Senjata AS, Gandum Aman
Usai sempat membantah, Rusia akhirnya mengakui mereka menyerang Odessa, Ukraina, untuk menghancurkan senjata bantuan Amerika Serikat. Namun, mereka mengklaim gudang gandum di Odessa aman.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa mereka memang meluncurkan serangan rudal ke pelabuhan di Odessa, pada Sabtu (23/7), menghancurkan kapal militer Ukraina dan bantuan senjata dari AS.
"Rudal jarak jauh dengan presisi tinggi yang diluncurkan dari laut menghancurkan satu kapal perang Ukraina dan pasokan rudal anti-kapal yang dikirin AS ke rezim Kyiv," demikian pernyataan Kemhan Rusia yang dikutip AFP, Senin (25/7).
Klaim ini bertolak belakang dengan pernyataan Kremlin sebelumnya yang menegaskan bahwa mereka bukan dalang di balik serangan di Odessa.
Serangan ini menjadi perhatian karena terjadi tak lama setelah Rusia dan Ukraina menyepakati perjanjian untuk mengamankan pasokan gandum di tengah perang yang masih terus berkecamuk.
Di bawah perjanjian yang disepakati di Turki pada pekan lalu itu, Odessa ditetapkan sebagai salah satu dari tiga lokasi ekspor gandum Ukraina di tengah perang.
Menurut Ukraina, proses pemasokan gandum tengah terjadi di pelabuhan ketika Rusia melancarkan serangan rudal tersebut. Meski demikian, Ukraina memastikan pasokan gandum memang aman.
Namun, Ukraina menggarisbawahi bahwa serangan ini terjadi di lokasi bongkar muat gandum, yang seharusnya aman di bawah perjanjian sebelumnya.
Rusia lantas kembali menegaskan bahwa pada faktanya, gandum di pelabuhan Odessa itu aman. Negeri Beruang Merah juga memastikan bahwa mereka akan menjamin keamanan pasokan gandum.
"Ini tak akan dan tak boleh berdampak pada pengiriman [gandum]," ujar juru bicara pemerintahan Rusia, Dmitry Peskov.
Ia juga menekankan bahwa serangan Rusia hanya menargetkan infrastruktur militer dan "tidak berkaitan dengan kesepakatan ekspor gandum."
(has)