Ramai fenomena Citayam Fashion Week di Jakarta ternyata terdengar sampai ke luar negeri. Media asing asal China turut menyoroti fenomena kemunculan Citayam Fashion Week yang memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia saat ini.
Media pemerintah China, Xinhua, merilis laporan yang berjudul "Asia Album: Catwalk on Zebra Crossing in Jakarta" pada akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporannya itu, Xinhua menyebutkan orang-orang terutama pemuda Jakarta dan sekitarnya berjalan bak model catwalk di tempat penyebrangan atau zebra cross area Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat.
Dukuh Atas belakangan menjadi viral setelah muda-mudi yang berasal dari daerah penyangga Ibu Kota Jakarta terutama Citayam, Jawa Barat, banyak berkumpul di lokasi itu dengan gaya fesyen yang nyentrik dan khas.
Kawasan itu pun seketika menjadi viral di media sosial dan makin ramai dikunjungi masyarakat mulai dari rakyat biasa, selebritas, hingga politikus dan pejabat negara. Belakangan, ajang fashion show mendadak pun kerap dilakukan di zebra cross Dukuh Atas hingga memicu kemacetan total lalu lintas.
Hal itu pun lantas memicu perdebatan antara kaum yang pro dan kontra terhadap kemunculan para muda-mudi di daerah Dukuh Atas tersebut. Sebagian mendukung aktivitas para pemuda tersebut yang positif dan kreatif. Namun, tak sedikit yang mencela dan menentangnya lantaran kerumunan pemuda tersebut membuat kawasan elit di Jakarta itu kotor dengan sampah dan menambah macet lalu lintas.
Sejumlah pengamat bahkan menilai fenomena pemuda Citayam Fashion Week ini menjadi ajang para politikus menggaet simpati dari anak muda menjelang pemilihan umum 2024 mendatang.
Dalam laporannya, Xinhua juga melampirkan foto yang memperlihatkan kerumunan warga berlenggak-lenggok di tengah keramaian zebra cross Duku Atas dan sekitarnya. Salah satu foto tampak seseorang memegang tas warna coklat dan hoodie putih serta celana pendek.
Kemudian diikuti seseorang bertopi hitam, jaket jeans, tas hitam dan minis dres hitam. Di belakangnya, menyusul perempuan berjilbab putih, kacamata hitam, dan outer garis-garis hitam putih.
Ada pula seseorang dengan make up karakter, memakai topi ala petani dan outer biru motif daun.
Di foto lain menunjukkan orang ramai-ramai mengenakan payung dan jalanan tampak basah. Namun, kondisi demikian tak mengurangi antusias warga memadati ruang publik ini.
Selain Xinhua, media China lain, Global Times (GT), juga ikut menyoroti fenomena yang tengah ramai di kalangan milenial dan generasi Z Jakarta ini.
GT menuliskan artikel dengan judul "Fashion Lovers Gather At Dukuh Atas area in Indonesia," pada Senin (25/7).
Mereka merilis foto yang tak jauh berbeda dengan Xinhua. Di foto pertama, tanpa seorang laki-laki dengan kemeja hitam, celana hitam, kacamata hitam dibalut kain, berjalan di Zebra Cross.
Kemudian di foto terakhir, tampak beberapa perempuan dengan rambut kuncir dua dan mini dress berjalan di 'panggung rakyat' itu.
Citayam Fashion Week telah menjadi fenomena di tengah masyarakat Indonesia. Fenomena itu muncul usai sejumlah remaja suburban asal Depok, Bojong Gede, Tangerang dan Citayam kerap menjadikan kawasan Dukuh Atas sebagai tempat 'adu outfit'.
Citayam Fashion Week semakin menjadi sorotan usai artis kenamaan Baim Wong mendaftarkan merek ini ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM.
Warga ramai memprotes pendaftaran itu, dan lebih sepakat jika Dukuh Atas menjadi ruang publik bukan dikapitalisasi.